Bagaimana perbedaan pengembangan kognitif pada usia sekolah dasar dan usia

Berikut ini adalah pertanyaan dari Dangbudi pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bagaimana perbedaan pengembangan kognitif pada usia sekolah dasar dan usia sekolahmenengah? Kendala apakah yang ditemui nantinya dalam pengembangan kognitif tersebut dan
bagaimana cara mengatasinya?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Penjelasan:Perkembangan kognitif anak adalah semua hal tentang belajar. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan anak sekolah memecahkan masalah matematika hingga keberanian anak usia sekolah mengajukan pertanyaan setelah mereka membaca sesuatu. Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh gen dan pengalaman yang dimiliki seorang anak, hal ini terjadi sepanjang waktu. Oleh karena itu, mengetahui ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar menjadi begitu penting karena akan berpengaruh pada masa depannya.

Perkembangan kognitif pada anak sekolah dasar yaitu:

Mereka mulai melihat hal-hal dari sudut pandang anak-anak usia sekolah lainnya dan mulai memahami bagaimana perilaku mereka mempengaruhi orang lain.

Mereka mengembangkan keterampilan bahasa lisan mereka, memperoleh kosa kata baru, dan struktur kalimat.

Mereka menikmati perencanaan dan pembangunan.

Mereka telah memahami konsep ruang, waktu, dan dimensi.

Mereka telah memahami konsep seperti kemarin, hari ini, dan besok.

Mereka sudah tahu kiri dan kanan.

Mereka mulai mengembangkan rasa percaya diri dan penguasaan pembelajaran.

Mereka belajar membaca dan menulis dan dapat mengucapkan kata-kata sederhana.

Mereka mulai beralasan dan berdebat.

Mereka dapat melakukan penambahan dan pengurangan sederhana.

Perkembangan kognitif pada anak sekolah menengah yaitu:

Siswa tingkat kemampuan atas telah berada pada tahap formal akhir. Siswa sudah dapat berpikir abstrak, menalar secara logis dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Selain itu, siswa sudah mampu menguasai ketujuh operasi logis, yaitu: klasifikasi, seriasi, perkalian logis, kompensasi, proporsi, probabilitas dan korelasi dengan pemahaman tiap soal tergolong tinggi.

siswa tingkat kemampuan menengah berada pada tahap formal akhir. Siswa pada tahap ini rata-rata menguasai enam operasi logis. Satu di antara operasi yang kurang dikuasai siswa pada tingkat kemampuan menengah ini adalah tipe probabilitas.

siswa tingkat kemampuan bawah berada pada tahap formal awal. Siswa pada tahap ini hanya menguasai 4 operasi logis dengan tipe yang berbeda-beda. Pemahaman siswa terhadap soal operasi logis tergolong cukup.

Kesimpulannya adalah :

SD 7-11 tahun, tahap opresional konkret, karena sudah bisa berpikir secara konkret, sudah dapat mengelompokan sesuatu sesuai dengan perkembangan logis.

SMP 12-15 tahun, tahap operasi formal, dimana mereka mengembangkan alat baru untuk memanipulasi informasi, bisa berpikir abstrak, deduktif, dan induktif, menangani masalah dengan fleksibel, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.

Kendala dalam perkembangan kognitif dan cara mengatasinya:

Pada masa perkembangan moral, Anak/Remaja memiliki dorongan untuk melakukan perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain. Anak/Remaja berperilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisiknya saja tetapi juga psikologis seperti rasa puas dengan adanya penerimaan dan penilaian positif dari orang lain mengenai tindakannya. Dalam tahapan perkembangan moral, tingkat penalaran moral remaja pada tahap konvensional dimana suatu perbuatan dinilai baik oleh remaja apabila mematuhi harapan otoritas atau kelompok teman sebayanya.ada beberapa masalah lain yaitu terkait sosial anak, perkembangan kepribadian, permasalahan dengan orang tua.

Jalan keluarnya adalah dengan pola asuh yang baik. Pola pengasuhan orang tua dan keluarga, setiap orangtua seharusnya senantiasa mengikuti dan melibatkan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya, baik secara fisik maupun mental karena dengan memahami tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak, para orangtua mengetahui apa yang terjadi pada usia tertentu dan bagaimana menyikapinya. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dan utama bagi anak sehingga memberi pengaruh terbesar bagi perkembangan anak. Keluarga terutama ayah dan ibu memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan menentukan pola dan tingkah laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh raihanazkiya31 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 28 Jul 21