sebutkan dan Jelaskan tujuan pendidikan dari masing-masing aliran filsafat pendidikan

Berikut ini adalah pertanyaan dari ica012345 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sebutkan dan Jelaskan tujuan pendidikan dari masing-masing aliran filsafat pendidikan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Tujuan Filsafat Pendidikan

Tujuan filsafat pendidikan dapat ditinjau dari tujuan filsafat dan pendidikan itu sendiri. Filsafat diantaranya memiliki tujuan untuk mengkritisi suatu kepercayaan dan sikap yang telah dijunjung tinggi, mendapatkan gambaran keseluruhan, analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep.

Tujuan pendidikan sendiri tergantung dari kebutuhan. Bisa jadi tujuan pendidikan adalah tujuan pendidikan nasional (mencetak generasi penerus bangsa yang baik), instruksional (khusus terhadap keterampilan tertentu), hingga ke tujuan pendidikan institusional (pendidikan militer, dokter, akademisi, dsb).

Aliran Filsafat Pendidikan

Ada banyak aliran filsafat yang tumbuh seiring dengan perkembangan zaman. Berikut adalah aliran-aliran filsafat pendidikan yang telah dikenal luas oleh para ahli pendidikan.

Perenialisme

Merupakan aliran filsafat pendidikan yang melihat ke belakang, percaya bahwa kebijaksanaan abadi dari spiritualisme, tradisi, dan agama berbagi satu satu kebenaran metafisik yang universal di mana semua pengetahuan, ajaran dan nilai yang baik telah tumbuh.

Essensialisme

Essensialisme merupakan aliran yang ingin kembali pada kebudayaan-kebudayaan warisan sejarah yang telah terbukti keunggulannya dan kebaikannya bagi kehidupan manusia. Essensialisme percaya bahwa pendidikan yang baik dan benar terdiri dari pembelajaran keterampilan dasar (membaca, menulis, berhitung), seni, dan ilmu pengetahuan. Semua hal tesebut telah terbukti berguna untuk manusia di masa lalu, sehingga terdapat keyakinan bahwa hal inilah akan berguna pula pada kehidupan di masa yang akan datang (Gutek dalam Rukiyati & Purwastuti, 2015, hlm.44). Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang dapat memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas (Jalaludin & Idi, 2015, hlm.100).

Progressivisme

Bagi kaum progressif, tidak ada realitas yang absolut, kenyataan adalah pengalaman transaksional yang selalu berubah (progresif). Dunia selalu berubah dan dinamis, sehingga dapat disimpulkan bahwa hukum-hukum ilmiah hanya bersifat probabilitas dan tidak absolut. Progressivisme percaya bahwa pengetahuan mengenai dunia ini hanyalah sebatas sebagaimana dunia ini dialami oleh manusia dan Itulah yang dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan (sains) untuk kita semua.

Rekonstruksionisme Sosial

Aliran ini menaruh perhatian yang besar pada hubungan antara kurikulum sekolah dan perkembangan politik, sosial, dan ekonomi suatu masyarakat. Rekonstruksionisme menganggap bahwa dunia dan moral manusia mengalami degradasi di sana-sini sehingga perlu adanya rekonstruksi tatanan sosial menuju kehidupan yang demokratis, emansipatoris dan seimbang. Keadaan yang timpang dan hanya menguntungkan salah satu belahan dunia harus diatasi dengan merekonstruksi pendidikan untuk memajukan peradaban. Untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia dan untuk menciptakan peradaban yang lebih memuaskan, manusia harus menjadi insinyur sosial, yaitu orang yang mampu merancang jalannya perubahan dan mengarahkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara dinamis untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pedagogi Kritis

Salah satu unsur pokok dari aliran ini adalah keharusan untuk memandang sekolah sebagai ruang publik yang demokratis. Sekolah didedikasikan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik yang memberi kesempatan bagi peserta didik agar dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sekedar perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam persaingan pasar internasional dan kompetisi asing.

Anarkisme Utopis: Ivan Illich

Illich, tokoh utama aliran ini, mengatakan bahwa tujuan utama pendidikan adalah perombakan/pembaharuan berskala besar dan segera di dalam masyarakat, dengan cara menghilangkan persekolahan wajib. Sistem persekolahan formal yang ada harus dihapuskan sepenuhnya dan diganti dengan sebuah pola belajar sukarela dan mengarahkan diri sendiri; akses yang bebas dan universal ke bahan-bahan pendidikan serta kesempatan-kesempatan belajar mesti disediakan, namun tanpa sistem pengajaran wajib (O’neil dalam Rukiyati & Purwastuti, 2015, hlm. 79).

Eksistensialisme

Eksistensialisme menjadi salah satu ciri pemikiran filsafat abad 20 yang sangat mendambakan adanya otonomi dan kebebasan manusia yang sangat besar untuk mengaktualisasikan dirinya. Dari perspektif eksistensialisme, pendidikan sejatinya adalah upaya pembebasan manusia dari belenggu-belenggu yang mengungkungnya sehingga terwujudlah eksistensi manusia ke arah yang lebih humanis dan beradab. Beberapa pemikiran eksistensialisme dapat menjadi landasan atau semacam bahan renungan bagi para pendidik agar proses pendidikan yang dilakukan semakin mengarah pada keautentikan dan pembebasan manusia yang sesungguhnya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yohaneskevinroni02 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 18 Jun 21