Karbohidrat lemak dan protein merupakan sumber energi apa yang terjadi

Berikut ini adalah pertanyaan dari imranasnawi9225 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Karbohidrat lemak dan protein merupakan sumber energi apa yang terjadi jika kita kelebihan mengonsumsi zat-zat tersebut bagaimana jika kekurangan coba jelaskan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kelebihan karbohidrat menyebabkan diabetes melitus, obesitas, dan metabolisme tubuh tidak lancar. Kelebihan lemak obesitas, penyumbatan pembuluh darah, jantung koroner dan stroke. Kelebihan protein menyebabkan gangguan kerja hati, ginjal dan peningkatan kadar asam dalam tubuh. Adapun jika kekurangan karbohidrat dan protein akan menyebabkan gizi buruk atau marasmus dan kwasiorkor. Jika kekurangan lemak dapat mengganggu memori/ingatan dan konsentrasi.

Pembahasan

Untuk memperoleh tubuh sehat dan kuat dibutuhkan asupan makanan yang sehat. Suatu makanan dikatakan sehat jika higienis, bergizi dan berkecukupan. Makanan yang bergizi berarti makanan tersebut mengandung semua zat yang diperlukan tubuh dalam jumlah seimbang dan sesuai kebutuhan. Makanan yag higienis berarti tidak mengandug kuman penyakit sehingga membahayakan kesehatan. Makanan berkecukupan berarti makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia atau kondisi tertentu.

Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.Dalam kondisi-kondisi tertentu, seseorang dapat mengalami kekurangan zat makanan ataupun kelebihan zat makanan sehingga dapat memicu suatu penyakit.

Kondisi kurang gizi atau gizi buruk biasa disebut dengan malnutrisi. Kondisi gizi buruk sering disebut masyarakat sebagi busung lapar. Penyebab umum gizi buruk adalah:

1. Masukan makanan yang kurang

Terjadi akibat masukan kalori atau karbohidrat, protein yang sedikit, pemberian makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat ketidaktahuan orang tua.

2. Infeksi yang berat dan lama, misalnya gastroenteritis, bronkopneumonia, pielonefritis, sifilis kongenital.

3. Kelainan kongenital, misalnya penyakit jantung bawaan, penyakit hirschsprung, deformitas palatum, palatoschizis, hidrosefalus.

4. Prematuritas.

Pada keadaan pemberian ASI kurang akibat reflex menghisap yang kurang kuat.

5. Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup.

6. Gangguan metabolik, misalnya renal asidosis, intoleransi laktosa, galaktosemia.

7. Tumor hipotalamus.

8. Urbanisasi mempengaruhi kebiasan penyapihan dini diikuti pemberian susu manis dan terlalu encer.

Gizi buruk dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1. Marasmus, dengan ciri sebagai berikut:

Penampilan wajah seperti orang tua (old man face).

Tulang pipi dan dagu kelihatan menonjol.

Perubahan mental, cengeng.

Kulit kering, keriput, lemak dibawah kulit sangat sedikit sampai tidak ada sehingga terlihat seperti me¬makai celana kendor (baggy pants).

Otot mengecil sehingga kontur tulang terlihat jelas (tulang iga gambang “piano sign”).

Sering disertai penyakit infeksi (diare, umumnya kronis berulang, TBC).

Pertumbuhan terganggu.

2. Kwashiorkor, dengan ciri sebagai berikut:

Perubahan warna dan tekstur rambut seperti rambut jagung, mudah dicabut atau rontok.

Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis).

Atrofi/mengecilnya otot.

Wajah membulat dan sembab.

Perut buncit, pembengkakan pada kedua punggung kaki, tangan dan dapat sam-pai seluruh tubuh.

Gangguan perubahan mental. Pada umumnya penderita sering rewel dan banyak menangis. Pada stadium lanjut anak tampak apatis atau kesadaran yang menurun.

Pertumbuhan terganggu.

3. Marasmus-kwashiorkor

Terdapat tanda dan gejala klinis marasmus dan kwashiorkor secara bersamaan.

Hal-hal yang dapat dilakukan utuk menangani gizi buruk antara lain:

Melakukan pemeriksaan gizi ke puskesmas atau dokter untuk menentukan penyebab dan penanganan yang sesuai.

Mengkonsumsi suplemen atau multivitamin dengan dosis tepat, jika terjadi infeksi sebaiknya mengkonsumsi antibiotik dengan petunjuk dokter.

Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dan karbohidrat secara bertahap karena tubuh memerlukan adaptasi setelah tidak mendapatkan makanan yang cukup.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh febriyasabillah dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 01 Feb 22