Cerita di Balik Sumpah Pocong Warga Bondowoso yang Viral

Berikut ini adalah pertanyaan dari dzikryali234 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Cerita di Balik Sumpah Pocong Warga Bondowoso yang Viral Gegara sengketa tanah, dua warga Prajekan, Bondowoso, melakukan sumpah pocong. Sumpah itu dinilai masyarakat setempat sebagai upaya penyelesaian terakhir. Mereka yang melakukan sumpah pocong adalah Rukyati, sebagai penggugat, dan Sri Widiarti, sebagai tergugat. Keduanya warga Prajekan Kidul, Kecamatan Prajekan, Bondowoso. Sumpah pocong terpaksa dilakukan setelah beberapa kali dilakukan penyelesaian yang dimediasi camat setempat menemui jalan buntu. Keduanya berkukuh pada keyakinan masing-masing. Camat Prajekan Abdul Manan membenarkan tentang kejadian itu. Sumpah pocong dilakukan di Masjid Al-Arif, Prajekan, Jumat (14/8/2020). Sumpah pocong dipimpin oleh tokoh agama dengan didampingi tokoh masyarakat, MUI, dan Muspika setempat. "Benar, kejadiannya kemarin. Bagi mereka sumpah pocong itu mungkin alternatif terakhir. Karena sebelumnya kedua pihak sudah kami pertemukan untuk mediasi," kata Abdul Manan saat ditemui di rumahnya, Sabtu (15/8/2020). Menurut Abdul Manan, pihaknya sebenarnya sudah beberapa kali mengumpulkan dua pihak yang bersengketa tersebut sejak beberapa tahun lalu. Bahkan kepala desa dan tokoh masyarakat setempat sudah melakukan mediasi sedikitnya empat kali. Tapi tetap saja menemui jalan buntu. "Kedua pihak sebenarnya juga sudah sempat membuat surat pernyataan kesepakatan. Tapi akhirnya mentah lagi. Akhirnya mereka melakukan sumpah pocong," tandas Abdul Manan. Sengketa tanah itu bermula saat Rukyati dan Sri Widiarti berebut sebidang tanah yang berlokasi di desa setempat. Tanah atas nama Tanja Boesandi itu terdaftar dengan nomor petok C.288 persil 2, dengan luas sekitar 250 meter persegi. Kedua pihak merasa sebagai ahli waris tanah tersebut berdasarkan garis keturunan. Keduanya lantas bersengketa memperebutkan sebidang tanah itu. Beberapa kali mediasi lantas dilakukan pemerintah setempat. Karena selalu menemui jalan buntu dan sama-sama meyakini kebenarannya, keduanya lantas memilih alternatif terakhir, yakni sumpah pocong yang disaksikan tokohPertanyaan:

Uraikanlah norma apa yang digunakan dalam wacana di atas.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Normayang terkandungdalam wacana tersebutyaitunorma adat. Norma adat juga dapat disebut sebagai aturan atau cara berperilaku atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat yang dipengaruhi atau didasarkan dari kebiasan-kebiasan dari aturan atau hukum adat. Sumpah pocong sendiri merupakan kebiasaan atau tradisi yang masih dilakukan masyarakat hingga saat ini yang erat kaitannya dengan norma adat. Dalam wacana tersebut, sumpah pocong dijadikan jalan terakhir dalam penyelesaian sengketa. Hal ini merupakan tradisi yang dipercaya masyarakat secara turun termurun yang mana mereka percaya bahwa sumpah pocong dapat menjadi solusi dari sengketa tersebut.                                            

Penjelasan:

Norma adat merupakan aturan adat yang dipercayai secara turun temurun yang dianggap sakral atau penting. Norma adat sendiri memiliki sanksi yang tegas dan keras bagi masyakat yang tidak mengindahkannya. Adapun norma adat sendiri memiliki aturan dan sanksi yang berbeda sesuai daerah masing-masing.

Pelajari lebih lanjut:

Tentang nilai, norma, adat, dan budaya: yomemimo.com/tugas/23027729        

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mhamadnoval1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 25 Jul 22