Berikut ini adalah pertanyaan dari atzkonter9327 pada mata pelajaran TI untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
- Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H atau bertepatan dengan tanggal 18 November 1912. Beliau lahir pada tahun 1868 disebuah pemukiman disekitar Masjid Besar Yogyakarta yang bernama Kampung Kauman dengan nama aslinya yaitu Muhammad Darwisy.
Muhammad Darwisy merupakan salah satu anak dari KH. Abu Bakar, seorang ulama dan Khatib terkemuka di Mesjid Besar Kesultanan Yogyakarta. Berdasarkan silsilah, Beliau masih termasuk dalam garis keturunan yang kedua belas dari Sunan Maulana Malik Ibrahim, seorang Wali Besar dan terkemuka diantara Wali Songo, yang merupakan pelopor pertama dalam penyebaran dan pengembangan Agama Islam di Tanah Jawa (Kutojo dan Safwan, 1991).
- Dimasa kecilnya, Muhammad Darwis mengenyam pendidikan dalam lingkungan keagamaan disebuah Pesantren yang mengajarinya tentang pengetahuan agama Islam dan Bahasa Arab. Diusianya yang masih relatif muda, yaitu pada umurnya yang ke-15, beliau menunaikan Rukun Islam yang ke lima yaitu Ibadah Haji pada tahun 1883. Selanjutnya disana Beliau Menetap dan memperdalam pengetahuan tentang Ilmu Agama Islam di Makkah dalam kurun waktu kurang lebih selama 5 tahun. Selama belajar ilmu agama disana, Beliau kerap kali berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharuan didalam dunia Islam saat itu. Tokoh-tokoh Islam seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibn Taimiyah rupanya mempunyai dampak yang sangat besar pada diri pribadi Muhammad Darwisy. Seketika itu jiwa dan pemikirannya dipenuhi oleh semangat pembaharuan yang kelak dikemudian hari menampilkan corak keagamaan yang sama, yaitu melalui Muhammadiyah.
Sekembalinya dari Makkah, yaitu pada usia 20 tahun (1888), Beliau berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Sepulangnya dari Makkah ini, Beliau diangkat menjadi khatib amin dilingkungan Kesultanan Yogyakarta. Berbekal dari pemikiran-pemikiran yang didapat selama mendalami ajaran agama Islam di Makkah, Beliau merasa bertanggung jawab untuk dapat membangunkan, menggerakkan dan memajukan umat Islam di Indonesia. Ahmad Dahlan sadar bahwa keinginannya itu tidaklah mungkin dilaksanakan seorang diri, melainkan harus dilaksanakan oleh sekumpulan orang yang diatur sedemikian rupa dalam wadah organisasi.
- Pendirian Muhammadiyah itu sendiri pada awalnya mendapatkan kecaman-kecaman dari berbagai pihak, baik yang datangnya dari keluarga sendiri maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan ditujukan kepadanya. Pada saat itu Beliau dituduh hendak mendirikan suatu agama baru yang menyalahi ajaran-ajaran agama Islam yang telah ada. Namum demikian, segala rintangan-rintangan tersebut dapat dihadapinya dengan sabar. Keteguhan hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaharuan Islam di tanah air bisa mengatasi segala rintangan tersebut.
Semoga Membantu :)
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh aab22081 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 01 Jun 22