Jawaban:

Untuk menguji perbedaan rata-rata evaluasi kelompok metode biasa dan kelompok metode terprogram, dapat dilakukan uji hipotesis sebagai berikut:

H0 : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata evaluasi kelompok metode biasa dan kelompok metode terprogram)

Ha : μ1 ≠ μ2 (terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata evaluasi kelompok metode biasa dan kelompok metode terprogram)

Di sini, μ1 dan μ2 masing-masing merupakan rata-rata evaluasi kelompok metode biasa dan kelompok metode terprogram. Dalam hal ini, kita akan menggunakan uji t dengan derajat kebebasan (n1 + n2 - 2) dan tingkat signifikansi α = 0,05.

Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:

Menghitung mean dan simpangan baku dari kedua sampel:

Xbar1 = 78,2

Xbar2 = 83,8

s1 = 3,010

s2 = 4,800

Menghitung t hitung dengan rumus:

t_hitung = (Xbar1 - Xbar2) / √[(s1^2/n1) + (s2^2/n2)]

t_hitung = (78,2 - 83,8) / √[(3,010^2/10) + (4,800^2/10)]

t_hitung = -2,32

Mencari nilai t tabel dengan derajat kebebasan (n1 + n2 - 2) dan tingkat signifikansi α = 0,05. Dari tabel distribusi t, didapatkan t tabel sebesar ±2,10.

Membandingkan nilai t_hitung dengan t_tabel. Karena nilai t_hitung (-2,32) berada di luar rentang nilai kritis antara -2,10 dan 2,10, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata evaluasi kelompok metode biasa dan kelompok metode terprogram pada tingkat signifikansi 5%.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pelatihan pelayanan medis menggunakan metode terprogram lebih efektif dalam meningkatkan hasil evaluasi tenaga kesehatan dibandingkan dengan metode biasa.

Jangan lupa untuk mengikuti dan menyukai halaman ini, serta memberikan jawaban yang terbaik. Teruslah belajar dan jangan pernah menyerah! Terima kasih atas dukungan dan ulasan bintang lima yang diberikan.