Berikut adalah beberapa alasan mengapa banyak perusahaan gagal menerapkan integritas sistem:

1. Kurangnya Kesadaran: Banyak perusahaan tidak menyadari pentingnya integritas sistem dan dampaknya terhadap bisnis. Mereka mungkin menganggap bahwa keamanan dan integritas sistem tidak menjadi prioritas, dan oleh karena itu tidak mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa sistem mereka terlindungi dari ancaman.

2. Biaya yang Tinggi: Implementasi dan pemeliharaan sistem integritas dapat memerlukan investasi yang signifikan, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah. Beberapa perusahaan mungkin tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melakukannya, dan karena itu memilih untuk mengabaikan integritas sistem.

3. Kurangnya Sumber Daya: Perusahaan mungkin tidak memiliki sumber daya manusia atau teknologi yang cukup untuk menerapkan dan memelihara sistem integritas yang efektif. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengelola risiko dan ancaman keamanan, dan menyebabkan perusahaan rentan terhadap serangan siber dan pelanggaran data.

4. Ketergantungan pada Sistem Lama: Beberapa perusahaan mungkin masih mengandalkan sistem lama yang tidak mendukung integritas sistem yang lebih modern. Mereka mungkin ragu untuk mengubah sistem mereka karena alasan biaya atau karena kurangnya keterampilan atau pengetahuan dalam hal teknologi.

5. Perubahan yang Konstan: Dunia teknologi terus berkembang dan berubah dengan cepat, dan ini dapat membuat sulit bagi perusahaan untuk mempertahankan integritas sistem mereka. Perusahaan mungkin kesulitan untuk terus-menerus memperbarui dan mengikuti tren teknologi terbaru yang dapat mempengaruhi integritas sistem mereka.

6. Kurangnya Pelatihan: Pelatihan dan kesadaran karyawan sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem integritas yang efektif. Namun, beberapa perusahaan mungkin tidak memberikan pelatihan yang memadai untuk karyawan mereka, yang dapat menyebabkan kesalahan dan kesalahan dalam penggunaan teknologi dan sistem, sehingga meningkatkan risiko keamanan dan pelanggaran data.