Berikut ini adalah pertanyaan dari sappranagroup pada mata pelajaran TI untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
3.Flowchart
4.Pseudecode
Berdasarkan data tersebut jenis-jenis notasi yang umum digunakan dalam penulisan algoritma ditunjukkan oleh nomor
a.(1) dan (2)
b.(2) dan (4)
c.(1), (2), dan (3)
d.(2), (3), dan (4)
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jenis-jenis notasi yang umumdigunakan dalampenulisan algoritma ditunjukkan oleh nomor:
d. (2), (3), dan (4)
yaitu notasi alami, flowchart, dan pseudocode.
______________
Pembahasan
Algoritma merupakan langkah-langkah atau tahapan yang disusun secara sistematis dan logis dalam penyelesaian suatu masalah tertentu. Untuk menulis algoritma, notasi yang umum digunakan adalah notasi alami, flowchart, dan pseudocode.
(Dari yang saya pelajari khususnya, terdapat jenis lain yang dapat dianggap sebagai penggabungan dari notasi alami dan pseudocode, yang disebut notasi algoritmik.)
1. Notasi Alami
Notasi alami disebut juga sebagai notasi deskriptif, yang disusun dengan menggunakan kalimat deskriptif dan jelas. Bahasa yang digunakan adalah bahasa lokal yang dimengerti oleh pembuat algoritma atau pihak lain yang akan membaca algoritma.
Sebagai contoh: algoritma untuk menghitung luas persegi.
Algoritma Luas_Persegi
{ Menghitung luas persegi untuk ukuran panjang sisi tertentu.
Input: panjang sisi persegi.
Output: luas persegi. }
Deklarasi
panjang_sisi: real {tipe data bilangan real}
luas_persegi: real {tipe data bilangan real}
Deskripsi
- Baca panjang_sisi.
- Hitung luas_persegi = panjang_sisi * panjang_sisi.
- Cetak output luas_persegi.
- Selesai.
2. Flowchart
Flowchart merupakan cara penulisan algoritma dengan menggunakan notasi grafis dalam bentuk bagan/diagram, yang memperlihatkan tahapan dari suatu program dan hubungan antar proses beserta pernyataannya, sehingga alur data dan proses menjadi jelas terlihat. Beberapa jenis simbol digunakan dalam flowchart, di antaranya adalah simbol terminator (mulai/selesai), input/output, proses dan analisis kasus/kondisi. Simbol-simbol tersebut dihubungkan dengan garis anak panah, yang menggambarkan urutan dan alur proses, serta nilai yang dihasilkan dari analisis kasus.
Contoh flowchart untuk algoritma menghitung luas persegi dapat dilihat pada gambar.
3. Pseudocode
Pseudecode dapat dipahami sebagai gabungan dari 2 kata, yaitu “pseudo”, yang berarti “semu“, dan “code” yang berarti “kode”. Jika digabungkan, artinya secara harfiah adalah “kode semu”.
Pseudocode merupakan cara penulisan algoritma yang menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi, dengan menghindari penggunakan sintaks yang hanya berorientasi pada suatu bahasa pemrograman tertentu, dengan tujuan agar algoritma yang disusun dengan pseudocode dapat dimengerti oleh programmer atau siapapun yang mengimplementasikannya tanpa dibatasi bahasa pemrograman yang digunakan.
Contoh pseudocode untuk algoritma menghitung luas persegi adalah sebagai berikut.
DEFINE panjang_sisi, luas_persegi AS Real
READ panjang_sisi
luas_persegi ← panjang_sisi * panjang_sisi
PRINT luas_persegi
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh henriyulianto dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 30 Nov 22