Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan PANTUN Berbelanja ke ibu Satinah Buka pagi sampai malam Janganlah engkau suka memfitnah Fitnah itu amatlah kejam GURINDAM Barang siapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang SYAIR Aduhai anakanda muda remaja, Jika anakanda mengerjakan raja, Hati yang betul hendaklah disahaja, Serta rajin pada bekerja​

Struktur dan kaidah kebahasaan dari pantun dan syair tersebut adalah sebagai berikut:

Pantun:
- Terdiri dari empat baris
- Pola rima yang khas antara baris pertama dan kedua, serta baris ketiga dan keempat (a-b-a-b)
- Baris pertama dan kedua sebagai sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat sebagai isi
- Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
- Ada pesan moral yang terkandung dalam setiap pantun

Syair:
- Terdiri dari empat baris
- Pola rima yang khas antara baris pertama dan ketiga, serta baris kedua dan keempat (a-a-b-b)
- Setiap baris terdiri dari delapan sampai sepuluh suku kata
- Menggunakan bahasa yang indah dan bermakna
- Ada pesan moral atau nasihat yang terkandung dalam setiap syair

Dalam pantun "Berbelanja ke ibu Satinah", terdapat pesan moral untuk tidak memfitnah, karena fitnah itu sangat kejam. Sedangkan dalam syair "Aduhai anakanda muda remaja", terdapat pesan moral untuk memiliki hati yang baik dan rajin dalam bekerja, serta menjadikan kejujuran sebagai prinsip dalam hidup. Keduanya memiliki gaya bahasa yang khas dan dipakai sebagai sarana untuk mengungkapkan pesan moral atau nasihat kepada pembacanya.