Berdasarkan informasi di atas, jenis konflik yang terjadi adalah konflik antara buruh dengan pihak keamanan pabrik. Berdasarkan teori Ralf Dahrendorf, konflik pada informasi tersebut termasuk jenis konflik peran.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Dialog antara pihak pengelola pabrik dan para buruh. Hal ini harus dilakukan dengan baik dan saling menghargai. Pihak pengelola pabrik perlu mendengarkan tuntutan para buruh dan mencari solusi yang adil bagi kedua belah pihak.
2. Penegakan hukum yang adil. Jika ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh salah satu pihak, maka perlu dilakukan penegakan hukum yang adil untuk mengatasi pelanggaran tersebut.
3. Peningkatan kesejahteraan buruh. Peningkatan upah dan kesejahteraan buruh harus menjadi prioritas untuk mengurangi ketegangan antara buruh dan pengelola pabrik. Pengelola pabrik dapat mencari solusi kreatif untuk memenuhi kebutuhan para buruh.
4. Pelatihan dan pendidikan. Para buruh perlu diberikan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam bekerja. Dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan, para buruh akan lebih terampil dan produktif sehingga bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan konflik antara buruh dan pengelola pabrik dapat diatasi secara damai dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.