Jelaskan perbedaan berfikir komputasi dengan konsep dekomposisi dan berfikir kompusional

Berikut ini adalah pertanyaan dari Fransiecha5 pada mata pelajaran TI untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Jelaskan perbedaan berfikir komputasi dengan konsep dekomposisi dan berfikir kompusional dengan konsep algoritmamohon bantuannya ya​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban dan Penjelasan:

Berpikir komputasional dengan konsep dekomposisi memiliki arti bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah (atau mencari solusi dari suatu permasalahan), digunakan pendekatan dekomposisi masalah, yaitu membagi-bagi masalah menjadi beberapa submasalah yang lebih kecil, yang lebih mudah diselesaikan. Pada akhirnya, penyelesaian setiap submasalah bermuara pada penyelesaian masalah induk.

Sedangkan berpikir komputasional dengan konsep algoritma memiliki arti bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah, digunakan pendekatan algoritma, yaitu perumusan dan pelaksanaan urutan langkah-langkah (atau proses) yang sistematis dan logis dalam menyelesaikan masalah.

Jadi, perbedaan utamanya terletak pada:

  • pendekatan terhadap masalah,
  • bagaimana suatu permasalahan dilihat/dipandang, dan
  • cara/metode yang digunakan.

_________________

Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam metode berpikir komputasional, dekomposi dan algoritma tidak bisa saling lepas satu sama lain. Keduanya saling terkait dan saling mendukung.

Pada tahapan dekomposisi masalah, untuk menyelesaikan setiap submasalah, seseorang perlu merumuskan urutan langkah penyelesaiannya, sehingga dalam hal ini algoritma diperlukan. Begitu pula sebaliknya. Pada tahapan algoritma yang sudah dirancang/dirumuskan, ketika diperlukan, sebagian dari algoritma tersebut didekomposisi.

Sebagai contoh:

Permasalahan: membersihkan lingkungan rumah.
Pelaksana: 1 keluarga (misalnya ayah, ibu, dan 2 orang anak).

Dekomposisi:

  • Membersihkan perabotan dan gudang (oleh ayah)
  • Membersihkan perkakas dapur dan kamar mandi (oleh ibu)
  • Menyapu lantai rumah (oleh adik)
  • Menyapu halaman dan membakar sampah (oleh kakak)

Algoritma yang dirumuskan dan akan dilaksanakan oleh ayah (menggunakan daftar bernomor yang menunjukkan urutan langkah yang dikerjakan):

  1. Membersihkan dan merapikan gudang.
  2. Membersihkan perabotan di ruang tamu.
  3. Membersihkan perabotan di kamar-kamar.

Pada saat ayah melakukan langkah pertama dari algoritmanya, ia melihat bahwa di gudang terdapat barang yang benar-benar sudah tidak bisa digunakan, dan ada barang yang masih bisa digunakan. Maka, diperlukan dekomposisi lagi, yaitu:

  • Melakukan klasifikasi barang (masih bisa digunakan dan sudah tidak bisa digunakan).
  • Menentukan perlakuan atas setiap klasifikasi barang (barang yang masih bisa digunakan mau diletakkan di mana dulu, dan barang yang sudah tidak bisa digunakan mau dibuang atau dijual ke pembeli barang rongsokan, atau sebaliknya).

Dan seterusnya.
(Untuk ibu dan anak-anak, silahkan mencoba memikirkan sendiri bagaimana dekomposisi dan algoritma yang mereka lakukan.)

Jadi, walaupun memiliki perbedaan, kedua konsep/tahapan berpikir komputasional tersebut, yaitu dekomposisi dan algoritma, saling terkait dan tidak bisa saling lepas.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh henriyulianto dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 30 Oct 22