1. Menejemen Energi aplikasi smart grid dan cloud? 2. Hubungan

Berikut ini adalah pertanyaan dari rajasiregar136 pada mata pelajaran TI untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Menejemen Energi aplikasi smart grid dan cloud?2. Hubungan Smart grid dalam smart home?
3. Keamanan aplikasi smart grid dan cloud?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban & Penjelasan:

1. Manajemen energi pada aplikasi Smart Grid (SG)

memastikan bahwa stabilitas antara pasokan dan permintaan dipertahankan, sambil menghormati semua kendala sistem untuk operasi listrik yang ekonomis, andal, dan aman. ekonomis, andal, dan aman dari sistem kelistrikan. sistem kelistrikan yang ekonomis, andal, dan aman. Ini juga termasuk optimasi, yang memastikan pengurangan biaya pembangkit listrik.Transisi global ke Smart Grid itu sangat dibenarkan di karenakan kebutuhan untuk memenuhi konsumsi listrik yang terus meningkat dan untuk memastikan pasokan listrik yang berkelanjutan dan aman ke sistem tenaga listrik.

Manejemen Energi di komputasi awan memungkinkan penyedia layanan untuk mengakses kumpulan sumber daya TI yang elastis seperti penyimpanan, server, dan komputasi yang memastikan mereka dapat meningkatkan dan menurunkan kemampuan komputasi saat kebutuhan klien berkembang dan berubah.

2. Hubungan Smart grid didalam smart home akan menjadi elemen kunci yang memungkinkan semua teknologi Smart Grid yang muncul berfungsi bersama adalah hubungan interaktif antara operator jaringan, utilitas, dan kita. Dengan hubungan Smart grid didalam smart home akan mengkontrol terkomputerisasi di rumah kita dan peralatan kita dapat diatur untuk merespons sinyal dari penyedia energi Anda untuk meminimalkan penggunaan energi mereka pada saat jaringan listrik berada di bawah tekanan dari permintaan yang tinggi, atau bahkan mengalihkan sebagian penggunaan daya mereka ke waktu ketika daya tersedia dengan biaya yang lebih rendah.

3. Keamanan aplikasi smart grid dan cloud

Dibawah ini merupakan hal-hal yang perlu dilakukan dalam persiapan dalam menghadapi terjadinya sebuah insiden:

1. Menentukan kemungkinan apa saja yang akan mendapatkan sebuah insiden, aset apa saja yang paling krusial dan perlu ditangani terlebih dulu apabila terjadi insiden dan pengelompokan sector karyawan yang

akan diberikan laporan apabila terjadi insiden

2. Sebelum terjadinya insiden sebaiknya melakukan persiapan dokumentasi perihal rutinitas, konfigurasi dan  sistem dari berbagai bidang. Hal tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu terjadi insiden seseorang yang bertanggung jawab dibidang tersebut berhalangan hadir.

3. Membuat skema siapa saja yang bertanggung jawab apabila terjadinya sebuah insiden. Hal tersebut dilakukan untuk skema pelaporan apabila terjadi insiden agar skema pergerakan terjadinya insiden sistematis dan tidak beraturan yang menyebabkan keadaan semakin kacau.

4. Menciptakan kesadaran SDM tentang pentingnya keamanan informasi dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi insiden dan reaksi saat terjadinya insiden.

5. Selalu memonitoring segala aspek untuk mengetahui efisiensi dan kualitas. Apabila efisiensi dan kualitas menurun maka lihat aspek yang mempengaruhinya. Hal tersebut mungkin saja sudah terjadi insiden kecil yang tidak dapat terdeteksi dengan baik.

Apabila sudah terjadi sebuah insiden maka hal yang sebaiknya dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Deteksi sebuah insiden dapat diketahui secara kebetulan bahwa disuatu

bidang terjadi insiden atau dengan pendeteksian rutin seperti scanner

virus pada computer. Langkah utama apabila insiden telah di deteksi

yaitu memberikan peringatan kepada karyawan lain dan mencari siapa

yang harus bertanggung jawab untuk menangani insiden tersebut.

2. Menilai tingkat keparahan dari insiden tersebut apakah insiden tersebut

mempengaruhi terhadap produksi ataupun keselamatan dan menambah

personil tambahan jika diperlukan untuk menangani insiden tersebut.

3. Memutus  dan  mengisolasi  aliran  yang  terkena  insiden  agar  insiden

tersebut tidak menyebar ke bidang lainnya, sebisa mungkin memback

up  bidang  yang  terkena  insiden  tersebut  agar  tidak  mengurangi

kerugian yang lebih banyak, serta pendokumentasian  dan pelaporan

telah terjadi insiden dengan mencantumkan masalah yang telah terjadi

dan bagaimana menanganinya. Dokumentasi tersebut sangan berguna

jika terjadi insiden di lain hari ataupun untuk dianalisa lebih lanjut

tentang insiden yang telah terjadi dan di evaluasi agar tidak terulang

dikemudian hari.

4. Merancang  komunikasi  untuk  menginformasikan  tentang  insiden

tersebut dan memilih individu yang sebaiknya dihubungi.

5. Memulihkan  seperti  keadaan  normal,  memastikan  bahwa  keadaan

telah  aman  dan  mengembalikan  bidang  yang  terkena  insiden  ke

jaringan sebelumnya agar sistem bekerja normal kembali.

6. Hal  yang  terakhir  yang  dilakukan  apabila  keadaan  sudah  berjalan

normal  adalah  mengeksploitasi  insiden  tersebut  dan  mengingatkan

keamanan agar tidak terjadi insiden lain di lain waktu.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh hasanmac dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 29 Sep 22