Berharap Hanya kepada Allah Swt. Dikisahkan bahwa para prajurit Khalifah Harun ar-Rasyid berhasil menangkap sepuluh orang pencuri. Mereka kemudian membawa sepuluh pencuri tersebut ke hadapan Khalifah Harun ar-Rasyid untuk diadili. Salah satu pencuri berhasil melarikan diri dalam perjalanan menuju kerajaan. Para prajurit kerajaan kebingungan karena mereka telah melaporkan kepada Khalifah Harun ar-Rasyid telah berhasil menangkap sepuluh pencuri. "Jika kita menemui Khalifah Harun ar-Rasyid dengan membawa sembilan pencuri maka beliau akan mengira kita menerima uang tebusan untuk membebaskan satu pencuriyang kabur," kata salah seorang prajurit. "Bagaimana jika kita mencari seseorang sebagai ganti pencuri yang kabur?" prajurit yang lain memberi usul. Semua prajurit akhirnya setuju menangkap seseorang sebagai ganti pencuri yang kabur. Saat itu ada seorang muslim hendak melaksanakan ibadah haji. Prajurit kerajaan segera menangkap orang tersebut dan mengumpulkannya dengan para pencuri. Sesampainya di kerajaan, para prajurit menyerahkan sepuluh orang tersebut kepada raja untuk diadili. Sepuluh orang tersebut akhirnya dimasukkan ke penjara. Selang beberapa pekan, datanglah saudara para pencuri tersebut untuk membebaskannya dari penjara dengan membayar uang tebusan. Sembilan pencuri akhirnya bebas dengan membayar tebusan. Satu orang yang ditangkap saat hendak menunaikan ibadah haji masih berada dalam penjara karena tidak memiliki keluarga yang membebaskannya. Seorang alim tersebut akhirnya memutuskan menulis surat kepada Khalifah Harun ar-Rasyid. Isi surat tersebut yaitu pernyataan bahwa dirinya tidak bersalah. Akan tetapi, penjaga penjara menolak menyampaikan surat tersebut kepada Khalifah Harun ar-Rasyid. Orang alim tersebut tidak bersedih atas penolakan penjaga penjara. Ia menyerahkan nasibnya kepada Allah Swt. Ia pasrah menerima segala ketetapan Allah Swt. Beberapa hari kemudian, Khalifah Harun ar-Rasyid bermimpi diajak berjalan-jalan oleh malaikat. Khalifah Harun ar-Rasyid kemudian mendapat perintah membebaskan orang yang ada di penjara dan jika tidak melakukannya beliau akan mendapat celaka. Khalifah Harun ar-Rasyid kaget dan segera bangun dari tidurnya. Beliau kemudian memanggil penjaga penjara dan bertanya tentang orang yang ada di dalam penjara. Penjaga penjara kemudian menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada Khalifah Harun ar- Rasyid. Khalifah Harun ar-Rasyid kemudian meminta penjaga penjara membebaskan orang alim tersebut dan membawa ke hadapannya. Orang alim tersebut kemudian dijamu makan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid. Sebelum meninggalkan kerajaan, orang alim tersebut mendapat hadiah 70 ekor kuda dari Khalifah Harun ar-Rasyid. Orang alim tersebut memperoleh nikmat karena keyakinan menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt. Sumber: M. Ebrahim Khan, 215 Kisah Yang Meneguhkan Iman, Yogyakarta, Mitra Pustaka, 20071. Apa hikmah yang dapat kamu ambil dari kisah tersebut?​