Sebagai informasi, Safety stock adalah jumlah stok tambahan yang dipertahankan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau ketersediaan bahan baku. Dengan menetapkan safety stock sebesar 50% dari penggunaan selama 4 minggu yang merupakan waktu tunggu (lead time), maka purchasing harus melakukan pemesanan kembali setelah 4 minggu dari saat penggunaan bahan baku tersebut habis atau kurang dari jumlah safety stock yang telah ditetapkan. Jadi, jika kebutuhan bahan baku per minggunya adalah 60 unit, maka setelah 4 minggu penggunaan bahan baku tersebut habis, purchasing harus melakukan pemesanan kembali.

Untuk melakukan pemesanan kembali, purchasing dapat mengikuti beberapa langkah berikut:

1. Menghitung jumlah safety stock yang dibutuhkan dengan mengalikan kebutuhan bahan baku per minggunya dengan 50% dan waktu tunggu (lead time) selama 4 minggu.

2. Mengidentifikasi sumber bahan baku yang akan dipesan kembali, baik itu dari pemasok yang sama atau pemasok yang lain.

3. Menghubungi pemasok untuk menanyakan ketersediaan bahan baku dan harga terbaru.

4. Membuat permintaan pemesanan kepada pemasok, dengan menyertakan jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah safety stock yang telah ditentukan sebelumnya.

5. Menerima konfirmasi pemesanan dari pemasok dan menjadwalkan waktu pengiriman bahan baku sesuai dengan waktu tunggu yang telah ditentukan.

6. Melakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dengan pemasok.

Selain itu, purchasing juga dapat menggunakan sistem pemesanan otomatis atau software inventory management untuk membantu dalam mengelola dan mengatur pemesanan bahan baku secara efisien.