Flow control merupakan teknik yang digunakan dalam jaringan komunikasi data untuk mengatur aliran data yang dikirimkan antara pengirim dan penerima sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan data. Masalah di flow control dapat terjadi karena beberapa penyebab, di antaranya:

1. Keterbatasan bandwidth: Jika bandwidth jaringan terbatas, maka pengiriman data dapat menjadi lambat atau terganggu, dan flow control menjadi tidak efektif. Hal ini dapat terjadi ketika terdapat banyak pengguna yang menggunakan jaringan secara bersamaan atau jika jarak antara pengirim dan penerima sangat jauh.

2. Ketidakcocokan protokol: Jika pengirim dan penerima menggunakan protokol yang berbeda, maka flow control dapat menjadi tidak efektif. Hal ini dapat terjadi ketika pengirim dan penerima menggunakan protokol yang berbeda atau jika pengiriman data dilakukan melalui jaringan yang tidak mendukung protokol yang sama.

3. Perbedaan kecepatan pengiriman data: Jika kecepatan pengiriman data pengirim dan penerima berbeda, maka flow control dapat menjadi tidak efektif. Hal ini dapat terjadi ketika kecepatan pengiriman data pengirim lebih cepat daripada penerima atau sebaliknya.

4. Buffer yang penuh: Jika buffer pada penerima sudah penuh, maka pengiriman data dari pengirim akan terhenti. Hal ini dapat terjadi jika penerima tidak mampu menangani jumlah data yang dikirim oleh pengirim.

5. Kesalahan transmisi: Jika terjadi kesalahan dalam proses transmisi data, maka flow control dapat menjadi tidak efektif. Hal ini dapat terjadi ketika terdapat gangguan atau noise pada jaringan atau jika terjadi kesalahan dalam proses pengiriman data.

Dalam rangka meminimalkan masalah di flow control, diperlukan perencanaan dan pemilihan protokol komunikasi yang tepat, pengaturan bandwidth jaringan yang memadai, pengaturan buffer yang sesuai, serta penggunaan teknologi dan perangkat jaringan yang memadai.