Teknologi ethernet yang banyak digunakan untuk melayani LAN menggunakan media transmisi kabel tembaga atau fiber optic, tergantung pada jenis jaringan yang dibangun. Media transmisi yang paling umum digunakan dalam teknologi ethernet adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang terdiri dari dua pasang kawat tembaga yang digulung bersama-sama dan dilindungi oleh bahan isolator.

Keuntungan penggunaan kabel UTP adalah harganya yang relatif murah, mudah dipasang, dan dapat menjangkau jarak yang cukup jauh dalam jaringan LAN. Selain kabel UTP, terdapat juga kabel STP (Shielded Twisted Pair) yang dilengkapi dengan lapisan pelindung untuk mengurangi gangguan elektromagnetik dari lingkungan sekitarnya.

Sementara itu, untuk jaringan LAN yang lebih besar dan memiliki kecepatan transfer data yang lebih tinggi, seringkali menggunakan media transmisi berupa kabel fiber optic. Kabel ini terbuat dari serat optik yang dapat menghantarkan cahaya sebagai sinyal transmisi. Keuntungan penggunaan kabel fiber optic adalah kecepatan transfer data yang sangat tinggi, daya tahan yang lebih baik terhadap gangguan elektromagnetik, dan jarak transmisi yang lebih jauh dibandingkan dengan kabel tembaga.

Dalam dasarnya, teknologi ethernet menggunakan metode komunikasi data yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection). Metode ini memungkinkan banyak perangkat di dalam jaringan untuk mengakses media transmisi yang sama secara bersamaan, tetapi dengan cara memantau media tersebut dan menunggu kesempatan untuk mengirim data. Jika terjadi tabrakan antara dua perangkat yang ingin mengirim data secara bersamaan, maka metode CSMA/CD akan mendeteksi tabrakan tersebut dan menghentikan pengiriman data sementara, sebelum kembali mencoba mengirim data setelah menunggu jangka waktu tertentu.