Saya setuju bahwa perusahaan harus merubah transaksinya menjadi "digital transaksi" dalam sub-sistem siklus Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada era revolusi industri 4.0. Hal ini karena era revolusi industri 4.0 diprediksikan akan menghadirkan perubahan besar dalam cara kerja dan teknologi yang digunakan, termasuk dalam bidang akuntansi.

Penggunaan "big data" dan Al (Artificial Intelligence) dalam akuntansi akan memudahkan proses penjurnalan, pembuatan laporan keuangan, dan analisa laporan keuangan, serta membantu dalam memahami perilaku organisasi atau perusahaan. Selain itu, digital transaksi juga memudahkan proses pengelolaan keuangan karena transaksi dapat dilacak dengan mudah dan tercatat secara akurat.

Kelemahan dari digital transaksi adalah adanya kekhawatiran akan keamanan dan privasi data. Digital transaksi harus dilakukan dengan keamanan yang tinggi agar tidak terjadi kebocoran data atau pencurian data. Selain itu, ada juga kekhawatiran akan terjadinya ketergantungan terhadap teknologi dan terganggunya proses kerja jika terjadi gangguan pada sistem teknologi yang digunakan.