1. Teknisi A terkena kawat beraliran dan mendapatkan kecelakaan sengatan

Berikut ini adalah pertanyaan dari rismayantii0206 pada mata pelajaran TI untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Teknisi A terkena kawat beraliran dan mendapatkan kecelakaan sengatan listrik yang fatal. TeknisiB kontak atau mendapat aliran listrik yang sama dari kawat yang masih dialiri arus tadi, dan hanya
mendapat sengatan ringan. Jelaskan mengapa ini dapat terjadi?
2. Setiap terjadi kecelakaan listrik yang fatal dapat mengakibatkan luka serius maupun kematian.
Penyebabnya sebagian besar adalah pekerja yang belum berpengalaman. Bagaimana pendapat
anda untuk hal tersebut, dan kecelakaan-kecelakaan tersebut dapat dihubungkan dengan apa?
3. Mengapa tegangan tinggi digunakan ketika mentransmisikan daya listrik melalui jarak yang jauh ?
4. Pada transformator ideal, jelaskan hubungan antara :
a. Rasio lilitan dan rasio tegangan
b. Rasio tegangan dan rasio arus
c. Daya primer dan daya sekunder
5. Transformator step down denga perbandingan kumparan 10 : 1 mempunyai tegangan kumparan
primer 120 V. Beban tahanan sebesar 30 dipasang pada kumparan sekunder, hitunglah :
a. Tegangan kumparan sekunder
b. Arus kumparan sekunder
c. Arus kumparan primer
6. Apakah perbedaan antara permintaan dan energi?
7. Jenis permintaan yang bagaimanakah yang biayanya lebih rendah?
8. Jelaskan pertimbangan apa yang digunakan dalam penggunaan sistem kelistrikan 220 Volt di
negara kita dibandingkan dengan sistem kelistrikan 110 Volt

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Hal ini dapat terjadi karena faktor-faktor seperti intensitas arus listrik, durasi kontak dengan sumber listrik, dan jalur arus melalui tubuh dapat mempengaruhi efek sengatan listrik pada manusia. Pada kasus ini, mungkin intensitas arus pada saat A terkena kawat beraliran itu lebih besar daripada arus yang dirasakan B, sehingga sengatan yang dirasakan A lebih fatal. Selain itu, faktor durasi kontak dan jalur arus melalui tubuh juga dapat berperan dalam keparahan sengatan listrik tersebut. Namun, hal seperti ini sebaiknya ditangani oleh ahli kesehatan atau ahli listrik yang berkompeten, dan jangan mencoba mengevaluasi kasus seperti ini sendiri tanpa pengetahuan yang cukup tentang sumber daya listrik.

2. Saya setuju bahwa pekerja yang belum berpengalaman rentan terkena kecelakaan listrik yang fatal. Kecelakaan-kecelakaan tersebut dapat dihubungkan dengan kurangnya pengetahuan dan pengalaman mengenai keselamatan kerja di area sumber daya listrik, kurangnya penggunaan perlindungan diri seperti alat pelindung diri, dan kecerobohan dalam melakukan tugas. Penting bagi perusahaan dan pekerja untuk memprioritaskan keselamatan kerja di area sumber daya listrik, dan melaksanakan tindakan pencegahan seperti pelatihan yang memadai dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat.

3. Tegangan tinggi digunakan ketika mentransmisikan daya listrik melalui jarak yang jauh karena tegangan yang lebih tinggi dapat mengurangi kerugian daya pada jaringan transmisi listrik. Tegangan tinggi juga memungkinkan penggunaan kabel yang lebih kecil dan lebih ringan, serta memungkinkan transmisi daya listrik yang lebih jauh dan lebih efisien.

4. a. Rasio lilitan pada transformator ideal adalah rasio antara jumlah lilitan pada kumparan primer dan kumparan sekunder. Rasio tegangan pada transformator ideal adalah sebanding dengan rasio lilitan.

b. Rasio tegangan pada transformator ideal adalah sebanding dengan rasio arus. Jika rasio tegangan ditingkatkan, maka rasio arus akan berkurang secara proporsional.

c. Daya primer pada transformator ideal sama dengan daya sekunder. Transformator ideal menjamin kekekalan energi, sehingga daya yang masuk pada kumparan primer sama dengan daya yang keluar dari kumparan sekunder.

5. a. Tegangan kumparan sekunder = (tegangan kumparan primer) / (rasio lilitan) = 120 V / 10 = 12 V

b. Arus kumparan sekunder = (tegangan kumparan sekunder) / (beban tahanan) = 12 V / 30 Ω = 0,4 A

c. Arus kumparan primer = (arus kumparan sekunder) x (rasio lilitan) = 0,4 A x 10 = 4 A

6. Permintaan mengacu pada jumlah energi yang dibutuhkan pada suatu waktu tertentu, sedangkan energi mengacu pada kuantitas fisik yang diukur dalam satuan seperti joule atau kilowatt jam. Permintaan dan energi keduanya memiliki peran penting dalam penggunaan sumber daya listrik.

7. Jenis permintaan yang lebih rendah adalah permintaan yang stabil dan dapat diprediksi dengan baik. Hal ini memungkinkan penggunaan sumber daya listrik secara lebih efisien dan meminimalkan biaya produksi listrik. Jenis permintaan yang cenderung fluktuatif dan sulit diprediksi akan mengakibatkan biaya yang lebih tinggi karena perlu menyesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan yang berfluktuasi.

8. Sistem kelistrikan 220 Volt dipilih sebagai standar di Indonesia karena memiliki beberapa keuntungan. Tegangan yang lebih tinggi memungkinkan penggunaan kabel yang lebih kecil dan lebih ringan, yang dapat mengurangi biaya, berat, dan ukuran instalasi. Selain itu, sistem 220 Volt dapat mengakomodasi kebutuhan listrik yang lebih besar, dan memungkinkan penggunaan peralatan listrik yang lebih efisien dan andal.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh anugrahfebri dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 17 Aug 23