Pseudocode Versi 1: Tanpa variabel tambahan

function jarak(P1, P2: titik) → real
{ diterima nilai sumbu dari titik P1 dan P2,
untuk mengembalikan jarak dari P1 dan P2. }

Algoritma
   return akar( (P1.x – P2.x)*(P1.x – P2.x) + (P1.y – P2.y)*(P1.y – P2.y) )
______________

Pseudocode Versi 2: Dengan variabel tambahan

function jarak(P1, P2: titik) → real
{ diterima nilai sumbu dari titik P1 dan P2,
untuk mengembalikan jarak dari P1 dan P2. }

Deklarasi/Kamus Data
   jarak: real

Algoritma
   jarak ← akar( (P1.x – P2.x)*(P1.x – P2.x) + (P1.y – P2.y)*(P1.y – P2.y) )
   return jarak
______________

Pembahasan

Pada deskripsi pertanyaan, function akar(x) sudah terdefinisi. Namun, function kuadrat(x), atau fungsi pangkat(x, n), tidak atau belum terdefinisi. Oleh karena itu, dengan asumsi kedua fungsi tersebut tak terdefinisi, kita harus menggunakan perkalian untuk menghasilkan nilai kuadrat atau pangkat 2 dari sebuah nilai tertentu.

Asumsi lainnya adalah bahwa tipe data titik sudah terdefinisi, minimal dengan struktur data record, yaitu:
type titik: < x: real, y: real>
sehingga untuk sebuah variabel P bertipe titik, kita dapat mengakses elemennya dengan P.xdanP.y.

Kita juga dapat membuat pseudocode "versi 3", yang menambahkan variabel a, b, c, dan d untuk menyimpan nilai x dan y dari P1 dan P2.