Indonesia sebelum datangnya budaya hindu-budha Sudahkah mengenal kalender jelaskan​

Berikut ini adalah pertanyaan dari najwaindhana pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Indonesia sebelum datangnya budaya hindu-budha Sudahkah mengenal kalender jelaskan​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

Dasar Pemikiran

Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen Republik Indonesia Nomor Tahun 2005 bagian kelima Pembinaan dan Pengembangan pasal 72 ayat 1 menyebutkan bahwa beban kerja Dosen mencakup kegiatan pokok; merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian masyarakat[1].

Dalam kegiatan pokok beban kerja dosen di atas, beban seorang dosen di antara mengadakan kegiatan penelitian dan membuat karya ilmiah. Atas dasar itu, penulis mencoba mengumpulkan tulisan-tulisan yang terserak menjadi satu yang kemudian dihimpun dalam buku ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas mutu perkuliahan, penulis menyadari perlu adanya handbook bagi mahasiswa yang mengambil matakuliah sejarah pendidikan Islam untuk membantu mereka dalam membuat tugas-tugas makalah.

Dalam pada itu buku ini akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, sehingga mahasiswa semakin berkualitas, berwawasan baik secara teoritik maupun praktik serta mampu menjadi leader of change dalam memajukan pendidikan Indonesia secara khusus dan dunia Islam secara umum.

Saat ini, kita telah menyaksikan perkembangan zaman yang luar biasa. Perkembangan dan perubahan terus menggelinding dan merambah ke segala aspek kehidupan manusia, termasuk kepada dunia pendidikan baik di dunia Timur (Islam) maupun Barat (Kristen).

Sebagai sebuah ‘tamaddun’ (peradaban), Islam pada masanya pernah mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan, masa kemajuan dan kemunduran serta masa pembinaan kembali dengan format serta kemasan baru sistem pendidikan Islam.

Kita tentunya sama-sama sepakat bahwa tammaddun Islam saat ini masuk pada periode pembinaan kembali dengan mencoba mencari dan menyetel konsep peradaban Islam seharusnya. Kembali sejenak ke masa lampau, bahwa perkembagan dan peradaban Islam dikembangkan dalam spirit wahyu yang berkultur Arab, sebab penggerak utama adalah bangsa Arab, kemudian masuk unsur-unsur ‘ajam seperti Persia, Turki dan Eropa (daerah Asia tengah seperti Balkan).

Selain itu, wilayah Islam yang luas dikendalikan dalam satu administrasi kekhalifahan Islamiyah, sehingga setiap ide pembaharuan dapat dijewantahkan secara menyeluruh dan merata. Sesuai dengan sunnatullah yang terus beredar, umat Islam memasuki era yang disebut “the dark age” (kemunduran/kegelapan) melanda hampir di segala aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan Islam.

Adapun konteks pendidikan Islam hari ini, adalah kelanjutan kondisi zaman Islam yang sedang mundur dan sedang dibina kembali kemudian berupaya mencocokkan dengan kondisi terbaru sesuai perkembangan zaman yang dibidani dunia Barat (Kristen). Lebih lanjut perlu redesigned (format ulang) pedidikan Islam tanpa meninggalkan Islam sebagai dasar ideologis dan praksisnya. Namun, sampai saat ini, nampaknya proses pencarian identitas pendidikan Islam belum final, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Abudin Nata[2] dalam bukunya “Selekta Kapita Pendidikan Islam” menyebutkan setidaknya ada lima faktor yang mempengaruhi corak dan dinamika pendidikan Islam. Kelima faktor tersebut adalah; Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Kedua, perkembangan masyarakat, Ketiga, perkembangan politik, Keempat, perkembangan ekonomi, Kelima, perkembangan agama dan budaya masyarakat di mana pendidikan tersebut dilaksanakan.

Berdasar faktor di atas, maka dinamika pendidikan Islam akan terus berlangsung dari zaman ke zaman. Di masa mendatang pendidikan Islam diharapkan lebih mampu mengakomodasi kebutuhan dan tuntutan zaman, tentu saja tidak terlepas dari usaha-usaha umat Islam hari ini. Sesuai dengan adagium yang cukup populer di kalangan ahli sejarah, bahwa sebuah bangsa yang besar adalah mereka yang tidak melupakan sejarah masa lalu atau yang menghormati jasa pahlawannya. Ibarat seorang yang sedang di atas kendaraan, yang mengemudikan kendaraan butuh kaca spion untuk melihat kondisi di belakangnya, dengan mengetahui itu, dia lebih leluasa mengendalikan kendaraan mencapai tujuannya.

Maka, sejarah pendidikan Islam mencoba untuk menggali khazanah pendidikan Islam masa lalu, dengan menguraikan berbagai dimensi yang mempengaruhi perkembangan, kemajuan dan kemunduran pendidikan Islam, baik konteks nilai-nilai, lembaga, tokoh dan sebagainya.

Dari itu, matakuliah Sejarah Pendidikan Islam menjadi sangat perlu diajarkan kepada mahasiswa Tarbiyah yang notabenenya sebagai calon praktisi pendidikan di masyarakat. Mereka adalah aktor nyata penjewantahan semua aspek (ideologis dan praktis) Pendidikan Islam, sehingga perlu diiformasikan apa yang ada di masa lalu dan mengambil aspek-aspek yang baik, serta mengintegrasikannya dengan konteks yang ada di masa ini. Akhirnya, Pendidikan Islam tetap selalu selaras dengan tempat dan zamannya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Rajwaramadhan dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 28 Jul 21