Sikap konformitas dan sikap non-konformitas adalah dua perilaku yang berbeda dan dapat ditemukan baik di sekolah maupun di desa.

Sikap konformitas adalah perilaku yang mematuhi norma dan aturan yang berlaku dalam suatu kelompok sosial. Di sekolah, sikap konformitas bisa ditunjukkan dengan mematuhi tata tertib sekolah, mematuhi aturan sopan santun, dan mematuhi nilai-nilai moral dan etika. Di desa, sikap konformitas bisa ditunjukkan dengan mematuhi norma dan tradisi yang berlaku di desa tersebut.

Sikap non-konformitas adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan aturan yang berlaku dalam suatu kelompok sosial. Di sekolah, sikap non-konformitas bisa ditunjukkan dengan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan tata tertib sekolah, tidak mematuhi aturan sopan santun, dan tidak mematuhi nilai-nilai moral dan etika. Di desa, sikap non-konformitas bisa ditunjukkan dengan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan tradisi yang berlaku di desa tersebut.

Sikap konformitas dan sikap non-konformitas sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya, dan dapat berubah-ubah seiring dengan perkembangan lingkungan dan budaya tersebut. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami norma dan aturan yang berlaku dalam kelompok sosial mereka dan memahami bagaimana perilaku mereka dapat mempengaruhi lingkungan dan budaya tersebut.