Jawaban:

seleksi atau penilaian dari kelompok tersebut. Proses ini biasanya melibatkan beberapa tahapan, seperti:

1. Menyampaikan minat: Seseorang perlu menyampaikan minatnya untuk bergabung dengan kelompok sosial kepada anggota kelompok atau pengurus kelompok.

2. Mencocokkan nilai dan tujuan: Pihak kelompok akan mengevaluasi apakah nilai dan tujuan individu tersebut sejalan dengan nilai dan tujuan kelompok. Hal ini bertujuan untuk memastikan adanya kesesuaian dalam hal visi, misi, dan tujuan kelompok.

3. Wawancara atau tes: Calon anggota kemungkinan akan menjalani wawancara atau tes untuk mengetahui sejauh mana kemampuan, kecocokan, dan kualifikasi individu tersebut dengan kelompok.

4. Observasi: Pengurus kelompok mungkin juga akan mengamati perilaku dan interaksi calon anggota dengan anggota kelompok lainnya dalam situasi sosial yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana individu tersebut mampu beradaptasi dan berinteraksi dalam kelompok.

5. Keputusan: Setelah melewati tahapan seleksi, pengurus kelompok akan memutuskan apakah calon anggota diterima atau tidak. Keputusan ini bisa didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan oleh kelompok.

6. Integrasi: Jika diterima menjadi anggota kelompok, individu tersebut akan diintegrasikan ke dalam kelompok melalui pengenalan dengan anggota kelompok lainnya, pemberian tanggung jawab, serta pengenalan terhadap aturan dan norma kelompok.

Proses ini bisa berbeda-beda tergantung pada kelompok sosial yang dimaksud. Beberapa kelompok mungkin memiliki tahapan seleksi yang lebih formal dan kompleks, sementara yang lain mungkin lebih santai dan informal.