Berikut ini adalah pertanyaan dari safitrinurhidaya7 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
3. apa hubungan raja dan rakyat menurut perspektif masyarakat Jawa
4. bagaimana asal usul bangsa Eropa mengenal rempah-rempah Indonesia
5. bagaimana etika makan keluarga kraton
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1) makna agar maksud pemangki hajat akan tercapai dengan hasil yang paling baik yang dilambangkan dengan bagian yang paling atas.
2) 1. Tumpeng Megana
Tumpeng megana dibuat untuk merayakan suatu kelahiran, di isi dengan nasi bewarna putih yang merupakan lambang kesucian dan sayur masyur yang merupakan lambang pengharapan doa bagi kehidupan sang anak kelak. Hiasan paling mencolok dari tumpeng ini adalah telur, bawang merah, dan cabai berada di puncak tumpeng yang juga memiliki arti di baliknya.
2. Tumpeng Pungkur
Tumpeng dengan nasi putih yang dicetak setengah kemudian dibelah dua secara vertikal dan dipasang terbalik. Tumpeng ini adalah tumpeng khusus untuk acara kematian.
3. Tumpeng Punar
Untuk mengekspresikan rasa syukur dan kegembiraan. Tumpeng ini biasanya ada pada perayaan ulang tahun atau baru mendapat rezeki. Lauk pauk nya berbeda dengan tumpeng megana dan biasanya menggunakan kedelai goreng, abon, kering tempe, dan lain-lain. Rasa lauk tumpeng punar beragam untuk melengkapi nasi kuning. “Harmoni rasa merupakan kenikmatan yang timbul dari rasa syukur,” kata Murdjati.
4. Tumpeng Robyong
Tumpeng ini dipenuhi lidi yang disulut dengan kapas. Pada nasi tumpeng robyong ini, lidi tersebut akan diberi minyak di masing-masing titik nya lalu dibakar. Biasanya nasi tumpeng ini dibuat untuk ritual dan harapan masyarakat seperti meminta turun hujan, mengusir penyakit, serta musim panen.
5. Tumpeng Kapuranto
Tumpeng bewarna biru dengan lauk nya tujuh macam, tumpeng ini merupakan lambang permintaan maaf. Pewarna biru pada nasi tumpeng biasanya menggunakan daun bunga telang.
6. Tumpeng Kendit
Tumpeng warna putih dan warna kuning yang melingkari dua pertiga dari puncaknya. Menandakan orang tersebut sedang terbebas dari suatu kesulitan.
7. Tumpeng Ponco warno
Terdiri dari lima warna, merah, kuning, hitam, putih, biru, hijau untuk seluruh alam di dunia, termasuk alam gaib yang dipercaya dalam kepercayaan Jawa. Tumpeng ini dimaksud untuk keselarasan dengan alam gaib dan alam nyata.
Tumpeng adalah salah satu makanan khas Indonesia. Tumpeng merupakan bagian penting dalam perayaan kenduri tradisional. Perayaan atau kenduri adalah wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas melimpahnya hasil panen dan berkah lainnya. Karena memiliki nilai rasa syukur dan perayaan, hingga kini tumpeng sering kali berfungsi menjadi kue ulang tahun dalam perayaan pesta ulang tahun atau acara lainnya.
Makna di balik tumpeng itu sendiri ialah kita harus senantiasa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat nya yang diberikan kepada kita.
Nah untuk kamu yang ingin membuat tumpeng tapi tidak punya cetakan tumpeng tenang saja, di kampungkaleng tersedia banyak cetakan tumpeng mulai dari yang mini sampai yang besar dengan harga yang terjangkau pastinya
4) usai menaklukan bandar Malaka pada 1511, bangsa Portugis yang dipimpin Fransisco Serrau bertolak menuju pusat produksi rempah-rempah Nusantara di Maluku.
Kedatangan bangsa Portugis rupanya menarik perhatian Sultan Ternate, Abu Lais waktu itu. Kemudian menawarkan pendirian benteng di Ternate dengan imbalan produksi cengkeh sepenuhnya akan dijual kepada Portugis.
Adanya tawaran tersebut membuat Portugis menyepakati kerjasama. Inilah awal mula periode kolonialisme di Indonesia.
Dimulai dari ambisi penguasaan dagang rampah-rempah yang melimpah di Nusantara oleh bangsa-bangsa Eropa.
5) Kraton Yogyakarta memiliki tradisi makan dan minum yang unik. Pada masa Hamengku Buwana VIII tradisi makan dan minum sehari-hari sebagai seorang raja sudah diatur sedemikian rupa, yang terdiri dari makan pagi atau sarapan, makan siang, dan makan malam. Tempat memasak berbeda-beda sesuai makanan itu untuk apa dan jenis masakannya. Abdi dalem Gondokusuman adalah para abdi dalem yang membuat masakan, abdi dalem Ngindrakila adalah abdi dalem yang menyajikan makanan dan minuman. Selama makan raja tidak ditemani istri maupun putra raja, tetapi ditemani abdi dalem berjumlah 60 orang. Sisa makan raja akan dibagikan kepada istri-istrinya di pondokan masing-masing. Pada masa Hamengku Buwana X tradisi makan sudah seperti kebanyakan masyarakat pada umumnya.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh an310319 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 21 May 23