Penyimpangan sosial pada umumnya mengacu pada perilaku atau tindakan yang bertentangan dengan norma atau nilai sosial yang diakui oleh masyarakat. Namun, dalam beberapa kasus, penyimpangan juga dapat memiliki sisi positif. Hal ini terjadi ketika penyimpangan sosial membawa dampak positif bagi individu atau masyarakat.

Penyimpangan sosial dapat bersifat positif jika:

• Mendorong perubahan sosial yang lebih baik: Dalam beberapa kasus, penyimpangan sosial dapat memicu gerakan sosial atau perubahan sosial yang lebih baik. Contohnya adalah gerakan hak sipil yang bermula dari tindakan penyimpangan Rosa Parks yang menolak duduk di kursi belakang bus hanya karena ia berkulit hitam.
• Memperkuat identitas individu atau kelompok: Kadang-kadang penyimpangan sosial dapat memperkuat identitas individu atau kelompok tertentu, terutama ketika identitas tersebut dianggap sebagai bagian dari budaya atau tradisi yang dihargai oleh masyarakat. Contohnya adalah tato pada suku-suku tertentu di Indonesia atau penggunaan pakaian adat pada upacara tertentu.

Dalam kedua contoh tersebut, penyimpangan sosial yang dilakukan memiliki dampak positif yang signifikan bagi masyarakat atau kelompok tertentu. Namun, perlu diingat bahwa meskipun penyimpangan sosial dapat memiliki sisi positif, masih ada banyak tindakan penyimpangan sosial yang dapat merugikan individu atau masyarakat, seperti tindakan kriminal atau tindakan yang membahayakan kesehatan dan keselamatan orang lain. Oleh karena itu, tindakan penyimpangan sosial harus dinilai secara kontekstual dan tidak selalu dapat dibenarkan.