Tuliskan inti pemikiran dari para tokoh sosiologi klasik​

Berikut ini adalah pertanyaan dari anandaindralesmana34 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Tuliskan inti pemikiran dari para tokoh sosiologi klasik​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

1. Auguste Comte Auguste Comte menekankan bahwa istilah positif merujuk pada sesuatu yang nyata, pasti, dan jelas yang merupakan lawan dari semua hal negatif. Positivisme juga bisa didefinisikan sebagai aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai sumber pengetahuan yang benar. Dengan demikian positivisme menolak adanya aktivitas atau hal apapun yang berkaitan dengan metafisik. Hal ini dikarenakan positivisme tidak mengenal spekulasi atau ketidakpastian dan semuanya didasarkan pada data empiris.

2. Karl Marx Pemikiran Karl Marx tentang sosiologi berfokus pada perubahan sosial dan revolusi yang akhirnya membentuk masyarakat tanpa kelas. Menurut buku Teori Sosiologi Klasik karya Wahyuni, Karl Marx memandang sejarah manusia tak lebih dari pertentangan antar kelas/golongan. Pemikiran Karl Marx memiliki pengaruh besar dalam perumusan konsep kelas, konflik, dan perubahan sosial. Tak hanya itu, karya Karl Marx juga merupakan pusat dari pengembangan teori konflik dalam sosiologi. Seperti yang diketahui, teori konflik meyakini bahwa ketidaksetaraan ada di masyarakat dan hal ini menyebabkan perubahan sosial.

3. Emile Durkheim

Menurut Emile Durkheim, jiwa kelompok ini berpengaruh terhadap jiwa individu. Dengan kata lain, setiap individu tidak menentukan kehidupan sosialnya, tapi justru kehidupan sosial yang menentukan perilaku individu tersebut. Perilaku individu hanya bisa dipahami dan dinilai dengan memperhatikan kehidupan sosial yang membentuk perilaku tersebut. Norma dan nilai-nilai sosial memberikan batasan pada perilaku individu. Hal inilah yang kemudian menyebabkan seseorang bertindak dengan cara/perilaku tertentu. Emile Durkheim juga berpendapat bahwa ada dua macam kesadaran, yaitu kesadaran kolektif (collective consciousness) dan kesadaran individual (individual consciousness). Kesadaran kolektif masih dibagi menjadi dua, yaitu bersifat exterior dan constraint. Exterior berarti kesadaran kolektif yang berada di luar individu manusia dan masuk ke individu tersebut dalam wujud aturan moral, agama, dll. Bersifat constraint artinya kesadaran kolektif tersebut memiliki daya paksa terhadap individu manusia dan memunculkan adanya sanksi/hukuman bagi mereka yang melanggar.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Ambang211 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 01 Nov 22