1. Metode sampling yang tepat untuk digunakan pada studi kasus di atas adalah stratified random sampling. Alasan penggunaan metode ini adalah karena populasi yang besar dan terbagi dalam dua kelompok yaitu siswa dan guru serta laki-laki dan perempuan. Dengan stratified random sampling, populasi dapat dibagi menjadi beberapa strata, yaitu siswa laki-laki, siswa perempuan, guru laki-laki, dan guru perempuan. Kemudian, dari masing-masing strata dapat diambil sampel secara acak untuk mewakili populasi.

2. Untuk siswa, jumlah sampel yang diambil sebanyak 8% dari 6.900 siswa = 552 siswa. Sedangkan untuk guru, jumlah sampel yang diambil sebanyak 16% dari 1.200 guru = 192 guru.

3. Untuk menghitung ukuran sampel laki-laki dan perempuan dari siswa dan guru secara proporsional, dapat dilakukan sebagai berikut:

- Ukuran sampel laki-laki siswa: 3.350/6.900 x 552 = 268 siswa

- Ukuran sampel perempuan siswa: 3.550/6.900 x 552 = 284 siswa

- Ukuran sampel laki-laki guru: 650/1.200 x 192 = 104 guru

- Ukuran sampel perempuan guru: 550/1.200 x 192 = 88 guru

4. Simulasi pengambilan sampel pada siswa dan guru dengan menggunakan metode systematic random sampling (sebanyak 10 unit) dapat dilakukan sebagai berikut:

- Ambil nomor urut siswa dari 1 hingga 6.900, kemudian bagi dengan 10 sehingga diperoleh interval sampling sebesar 690.

- Dari nomor urut siswa pertama (misalnya nomor urut 150), ambil siswa dengan nomor urut 150, 840, 1530, 2220, 2910, 3600, 4290, 4980, 5670, dan 6360.

- Lakukan hal yang sama pada guru dengan interval sampling sebesar 120 dan diperoleh nomor urut guru yang diambil yaitu 40, 280, 520, 760, 1000, 1240, 1480, 1720, 1960, dan 2200.