Jawaban:

1.) Pembelajaran daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS). Seperti menggunakan Zoom, Google Meet, dan lainnya.

2.) Pembelajaran secara luring merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar tatap muka oleh guru dan peserta didik, namun dilakukan secara offline yang berarti guru memberikan materi berupa tugas hardcopy kepada peserta didik kemudian dilaksanakan di luar sekolah.

3.) Perbedaannya ialah sistem pembelajaran luring merupakan sistem di mana pelajar akan belajar dari buku pegangan siswa. Sedangkan daring menggunakan tatap muka tidak langsung.

4.) Cara agar belajar daring jadi efektif:

1. Mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dipelajari esok harinya.
2. Selalu hadir dan turut serta saat pembelajaran.
3. Manfaatkan waktu daring untuk menanyakan sesuatu yang rumit yang sudah dipelajari malamnya.
4. Membaca dan mempelajari ulang materi yang telah diberikan.
5. Mempunyai motivasi untuk belajar dan menjadi lebih produktif sehingga daring menjadi efektif.

5.) Sumber yang bisa dijadikan referensi untuk daring seperti aplikasi zenius, website materi48, google scholar, youtube, brainly, dll.

6.) Keuntungannya:

• Dapat memperlambat penyebaran virus covid-19.
• Dapat diakses dengan mudah (jika ada paket data/wifi).
• Wawasan yang luas.
• Tidak perlu bertatap muka langsung untuk anak ansos.
• Waktu rebahan menjadi lebih panjang.
• Gampang nyontek.
• Siswa tidak hanya bergantung pada guru, tapi juga bisa belajar untuk melakukan riset sendiri melalui internet.
• Siswa dilatih untuk lebih menguasai teknologi informasi yang terus berkembang secara otomatis.
• Menumbuhkan kesadaran pada siswa bahwa gawai bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan mencerdaskan, tidak hanya untuk bermain sosial media dan game.

Kekurangannya:

• Biaya lebih mahal (untuk beli kuota tiap bulan)
• Tugas menumpuk (1 tugas/mapel)
• Sinyal hilang bisa auto disconnect
• Berkurangnya interaksi dengan pengajar.
• Pemahaman terhadap materi kurang.
• Minimnya Pengawasan dalam Belajar.
• Minim praktik karena tidak mungkin adanya interaksi langsung antar siswa.
• Banyak siswa yang tidak serius dalam pembelajaran.
• Terlalu banyak distraksi yang bisa mengganggu konsentrasi siswa saat belajar.
• Tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses peralatan yang dibutuhkan (entah itu komputer, laptop, atau gawai lainnya) untuk pembelajaran online