Menurut noe, et al. (2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara

Berikut ini adalah pertanyaan dari helinsupriatin9149 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Menurut noe, et al. (2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber daya manusia dengan fungsi manajemen strategik. gambarkan dan jelaskan keempat level integrasi tersebut.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Proses pengambilan keputusan manajemen strategik perusahaan pada umumnya berada di level puncaknya. Di situ terdapat kelompok perencana strategik yang meliputi CEO, CFO, presiden, dan wakil presiden. Masing-masing komponen melibatkan isu-isu bisnis berkaitan dengan orang lain. Oleh karena itu, fungsi-fungsi SDM perlu dilibatkan pada setiap komponen tersebut. Menurut Noe, et al.(2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber daya manusia dengan fungsi manajemen strategik.

Pembahasan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai 4 level integrasi:

1. Keterkaitan Administratif

Keterkaitan administratif merupakan level integrasi paling rendah. Pada level ini perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif SDM tidak memiliki waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-isu SDM keluar organisasi. Meskipun di sini ada fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan, namun tanpa ada masukan apapun dari departemen SDM. Dengan demikian, pada level integrasi ini, departemen SDM terpisah secara sempurna dari komponen proses manajemen strategik apa pun, baik pada formulasi strategik maupun pada implementasi strategik. Departemen SDM hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan.

2. Keterkaitan Satu Arah (One-Way)

Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan mengembangkan rencana strategik dan kemudian mereka informasikan mengenai rencana tersebut kepadafungsi SDM. Pada level ini organisasi melaksanakan manajemen SDM strategik, yaitu peran fungsi SDM mendesain sistem dan/atau program yang mengimplementasikan rencana strategik. Walaupun pada keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam mengimplementasikan rencana strategik, namun integrasi ini menghindarkan perusahaan untuk mempertimbangkan isu-isu SDM ketika menyusun formulasi rencana strategik. Pada level integrasi ini sering menghasilkan rencana strategik tetapi tidak bisa diimplementasikan oleh perusahaan secara berhasil.

3. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)

Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu SDM selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah berurutan. Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi SDM mengenai berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim perencana strategik. Akhirnya, setelah keputusan strategik diambil perencana strategik mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang akan mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan putusan strategik tersebut. Fungsi perencana strategik dan fungsi SDM saling ketergantungan dalam keterkaitan dua arah ini.

4. Keterkaitan Integratif

Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM merupakan anggota integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi SDM yang telah menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi. Dengan demikian dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik dalam proses formulasi maupun implemetasi strategi. Eksekutif SDM memberi informasi mengenai kapabilitas SDM perusahaan kepada perencana strategik dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi langsung dari praktik-praktik SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut membantu manajer puncak dalam memilih strategi terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan mengenai seberapa baik masing-masing alternatif strategik akan dapat diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentukan, maka peran SDM berubah ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi.

Jawaban:Proses pengambilan keputusan manajemen strategik perusahaan pada umumnya berada di level puncaknya. Di situ terdapat kelompok perencana strategik yang meliputi CEO, CFO, presiden, dan wakil presiden. Masing-masing komponen melibatkan isu-isu bisnis berkaitan dengan orang lain. Oleh karena itu, fungsi-fungsi SDM perlu dilibatkan pada setiap komponen tersebut. Menurut Noe, et al.(2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber daya manusia dengan fungsi manajemen strategik.PembahasanBerikut ini adalah penjelasan mengenai 4 level integrasi:1. Keterkaitan AdministratifKeterkaitan administratif merupakan level integrasi paling rendah. Pada level ini perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif SDM tidak memiliki waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-isu SDM keluar organisasi. Meskipun di sini ada fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan, namun tanpa ada masukan apapun dari departemen SDM. Dengan demikian, pada level integrasi ini, departemen SDM terpisah secara sempurna dari komponen proses manajemen strategik apa pun, baik pada formulasi strategik maupun pada implementasi strategik. Departemen SDM hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan.2. Keterkaitan Satu Arah (One-Way)Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan mengembangkan rencana strategik dan kemudian mereka informasikan mengenai rencana tersebut kepadafungsi SDM. Pada level ini organisasi melaksanakan manajemen SDM strategik, yaitu peran fungsi SDM mendesain sistem dan/atau program yang mengimplementasikan rencana strategik. Walaupun pada keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam mengimplementasikan rencana strategik, namun integrasi ini menghindarkan perusahaan untuk mempertimbangkan isu-isu SDM ketika menyusun formulasi rencana strategik. Pada level integrasi ini sering menghasilkan rencana strategik tetapi tidak bisa diimplementasikan oleh perusahaan secara berhasil.3. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu SDM selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah berurutan. Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi SDM mengenai berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim perencana strategik. Akhirnya, setelah keputusan strategik diambil perencana strategik mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang akan mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan putusan strategik tersebut. Fungsi perencana strategik dan fungsi SDM saling ketergantungan dalam keterkaitan dua arah ini.4. Keterkaitan IntegratifKeterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM merupakan anggota integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi SDM yang telah menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi. Dengan demikian dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik dalam proses formulasi maupun implemetasi strategi. Eksekutif SDM memberi informasi mengenai kapabilitas SDM perusahaan kepada perencana strategik dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi langsung dari praktik-praktik SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut membantu manajer puncak dalam memilih strategi terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan mengenai seberapa baik masing-masing alternatif strategik akan dapat diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentukan, maka peran SDM berubah ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh halotes43 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 03 Aug 22