awal mula multikulturalisme muncul di kota Surabaya

Berikut ini adalah pertanyaan dari ProtonMail pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Awal mula multikulturalisme muncul di kota Surabaya

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penelitian ini berujuan untuk menjelaskan kondisi dan faktor-faktor penyangga dari suatu masyarakat multikultur khususnya di Kota Surabaya.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yakni melalui studi literatur, penyebaran kuesioner dan interview mendalam.Penelitian ini menggunakan sample 5 lokasi kampung di Surabaya yang mewakili seluruh wilayah baik pusat, selatan, timur,utara dan barat yakni kampung Plampitan, Ketintang, Medokan Ayu, Kenjeran dan Manukan Lor. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain bahwa kondisi kampung-kampung di Surabaya selama ini telah hidup secara multikultural; antar warga tidak lagi membedakan secara diskriminatif persoalan etnis, agama dan tingkat kesejahteraan sosial di antara sesama warganya, dapat hidup rukun dan berdampingan satu sama lain. Kondisiini disebabkan antara lain karena faktor sejarah yang panjang serta kesediaan menerima perbedaan sebagai sebuah keniscayaan kehidupan kemasyarakatan.Pemerintah kota Surabaya juga mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung berbagai kegiatan kebersamaan di lingkungan warga seperti adanya taman-taman kota, pusat kuliner, kegiatan senam pagi lansia, organisasi kepemudaan Sinoman. Modal kultural dan sosial baik yang tumbuh dari masyarakat maupun yang diupayakan melalui usaha-usaha pemerintah merupakan faktor penting yang memungkinkan tetap bertahan dan semakin berkembangnya multikulturalisme warga masyarakat Kota Surabaya.

Penjelasan:

kalau ada kesalahan mohon dimaafkan ya:)

Penelitian ini berujuan untuk menjelaskan kondisi dan faktor-faktor penyangga dari suatu masyarakat multikultur khususnya di Kota Surabaya.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yakni melalui studi literatur, penyebaran kuesioner dan interview mendalam.Penelitian ini menggunakan sample 5 lokasi kampung di Surabaya yang mewakili seluruh wilayah baik pusat, selatan, timur,utara dan barat yakni kampung Plampitan, Ketintang, Medokan Ayu, Kenjeran dan Manukan Lor. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain bahwa kondisi kampung-kampung di Surabaya selama ini telah hidup secara multikultural; antar warga tidak lagi membedakan secara diskriminatif persoalan etnis, agama dan tingkat kesejahteraan sosial di antara sesama warganya, dapat hidup rukun dan berdampingan satu sama lain. Kondisiini disebabkan antara lain karena faktor sejarah yang panjang serta kesediaan menerima perbedaan sebagai sebuah keniscayaan kehidupan kemasyarakatan.Pemerintah kota Surabaya juga mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung berbagai kegiatan kebersamaan di lingkungan warga seperti adanya taman-taman kota, pusat kuliner, kegiatan senam pagi lansia, organisasi kepemudaan Sinoman. Modal kultural dan sosial baik yang tumbuh dari masyarakat maupun yang diupayakan melalui usaha-usaha pemerintah merupakan faktor penting yang memungkinkan tetap bertahan dan semakin berkembangnya multikulturalisme warga masyarakat Kota Surabaya.Penjelasan:kalau ada kesalahan mohon dimaafkan ya:)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dermaawann dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 06 Jun 22