Model interaksional menyatakan bahwa identitas sosial individu terbentuk melalui interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya. Proses pembentukan identitas sosial individu melalui model interaksional terdiri dari tiga tahap:

Persepsi diri dan persepsi sosial

Pada tahap ini, individu mulai memperhatikan dan memahami peran serta karakteristik sosial yang dimiliki oleh dirinya dan orang lain. Individu membentuk persepsi diri berdasarkan pengalaman pribadi, interaksi sosial, dan refleksi atas pandangan orang lain tentang dirinya.

Identifikasi

Setelah memahami karakteristik sosial, individu kemudian membandingkan dirinya dengan orang lain dalam lingkungan sosialnya. Proses ini melibatkan identifikasi terhadap kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti kelompok teman sebaya, keluarga, atau kelompok profesional. Identifikasi dengan kelompok sosial ini membantu individu untuk menentukan bagaimana seharusnya dia bertindak dan berperilaku.

Komitmen dan internalisasi

Tahap terakhir adalah komitmen dan internalisasi. Setelah mengidentifikasi dengan kelompok sosial tertentu, individu memutuskan untuk mengadopsi norma-norma dan nilai-nilai kelompok tersebut. Proses internalisasi ini membantu individu untuk memahami dan menerima norma-norma dan nilai-nilai kelompok sebagai bagian dari identitasnya.