15 kearifan lokal disumatera Utara dan beri penjelasan nya​

Berikut ini adalah pertanyaan dari msitumorang286 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

15 kearifan lokal disumatera Utara dan beri penjelasan nya​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

iNews.ID logo

5 Kearifan Lokal Sumatera Utara, Nomor 3 Ada Potong Babi dan Kerbau

Kearifan Lokal Sumatera Utara selanjutnya yakni Fahombo atau Hombo Batu (foto: Antara)

Sumut Detail Berita

5 Kearifan Lokal Sumatera Utara, Nomor 3 Ada Potong Babi dan Kerbau

Nani Suherni Kamis, 15 September 2022 - 14:05:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Kearifan lokal Sumatera Utara terus dilestarikan selain sebagai simbol kebudayaan. Beberapa kearifan lokal yang masih menonjol yakni upacara adat.

Sumatera Utara yang dihuni sejumah suku tentunya menciptakan kebudayaan yang beragam. Bahkan, hasil budaya ini menjadi sebuah kearifan lokal.

BACA JUGA:

Budaya Sumatera Utara, dari Tarian hingga Kerajinan

Diketahui jika kearifan lokal merupakan ciri khas dan nilai suatu masyarakat yang menempati satu daerah. Sifatnya juga diwariskan kepada anak cucu hingga mendarah daging.

Berikut Kearifan Lokal Sumatera Utara

1. Tarian Gundala-Gundala

Gundala-Gundala yakni sebuah tarian yang berasal dari Suku Karo. Disebutkan dalam portal resmi Budaya Indonesia, tarian ini digunakan sebagai ritual pemanggil hujan dalam upacara Ndilo Wari Udan ketika terjadi kemarau panjang.

BACA JUGA:

Profil Bobby Nasution Walikota Medan, Paling Populer di Sumatera Utara

Terciptanya kearifan lokal Sumatera Utara ini berawal dari seorang raja bernama Sibayak. Saat itu, sang raja bertemu dengan seekor burung raksasa. Rupanya burung itu jelmaan seorang pertapa sakti bernama Gurda Gurdi.

Dia pun membawa pulang Gurda Gurdi dan dijadikan sebagai penjaga putrinya. Burung Gurda Gurdi ini ternyata memiliki kekuatan yang bersumber pada paruhnya.

BACA JUGA:

Kebun Binatang di Sumatera Utara, Cocok Untuk Rekreasi Para Pencinta Hewan

Namun, tanpa sengaja paruh tersentuh oleh sang putri. Gurda Gurdi menjadi marah besar dan memberontak. Mengetahui hal tersebut, Raja Sibayak mengutus pasukannya untuk menyerang Gurda Gurdi hingga mati.

Kematian Gurda Gurdi rupanya menimbulkan kesedihan bagi masyarakat Karo hingga langit pun hujan lebat seolah-olah ikut menangis. Lewat cerita itu, akhirnya muncul ritual Gundala-Gundala.

Biasanya para penari yang ikut dalam ritual ini akan mengenakan aksesoris berupa topeng dan pakaian khusus yang unik.

2. Tarian Sigale-Gale

Kearifan Lokal Sumatera Utara ini berbau mitos. Ada kepercayaan jika ada seseorang yang terkemuka meninggal dunia namun belum memiliki keturunan itu dinilai sebuah kesialan. Untuk mencegah hal itu, maka diadakan ritual tarian duka menggunakan boneka kayu yang dikenal dengan Sigale Gale.

Versi lain menyebutkan jika tari si gale-gale tercipta karena seorang raja yang tinggal di wilayah Toba. Disebutakn sang raja memiliki seorang anak yang bernama Manggale.

Sang raja saat itu memerintahkan Manggale untuk berperang. Nahas nyawa sang anak tewas saat peperangan tersebut. Raja yang terus tertekan pun kondisinya memburuk hingga tabit istana memberikan saran untuk raja membuatkan pahatan patung dari kayu dengan wajah menyerupai anaknya.

Saat patung tersebut telah selesai, seorang tabib kerajaan pun melakukan upacara ritual dengan meniup sordam dan memanggil roh anak sang raja untuk dimasukan kedalam patung tersebut. Kesehatan sangraja pun semakin membaik ketika melihat patung tersebut persis dengan wajah anaknya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rezapahleviii508 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 16 May 23