Bacalah berita di bawah ini dengan seksama! 20

Berikut ini adalah pertanyaan dari corenami7 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bacalah berita di bawah ini dengan seksama!20
Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar, Bagaimana Cirinya?
Dikutip dari : nasional.tempo.co, Jakarta, Hendrik Khoirul Muhid, 9 Mei 2022
Sejumlah warga Baduy mengikuti tradisi Ritual Seba Baduy di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Sabtu 7 Mei 2022. Ritual itu ditandai penyerahan hasil bumi kepada wakil pemerintah. Tradisi ini kembali dilakukan secara terbuka setelah sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
Mengutip laman pusmenjar.kemdikbud.go.id, Baduy merupakan suku yang tinggal di Provinsi Banten. Sebutan Baduy awalnya merupakan nama yang diberikan peneliti Belanda. Diduga nama Baduy merupakan pelesetan kata Badawi dalam bahasa Arab, yang artinya berpindah-pindah atau nomaden. Nama Baduy kemudian melekat di kalangan masyarakat. Suku Baduy terbagi menjadi dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Lalu, Apa beda suku Baduy Dalam dan Baduy Luar? Mengutip dari dispar.bantenprov.go.id, perbedaan suku Baduy Dalam dan Baduy Luar dapat diketahui dari tradisi dan norma adat yang berlaku di dalamnya. Sesuai namanya, Baduy Luar secara tradisi dan norma telah dipengaruhi oleh budaya modern.
Untuk menopang kehidupan sehari-hari, Ketua Adat atau biasa disebut Jaro memperkenankan warganya menggunakan barang elektronik maupun produk buatan pabrik. Mereka umumnya juga lebih terbuka dan mau menerima tamu dari luar, bahkan mancanegara, untuk menginap di rumah mereka.
Sementara masyarakat Baduy Dalam umumnya lebih tertutup dan tidak menerima pengaruh budaya dari luar. Mereka memegang teguh konsep pikukuh. Ini adalah aturan adat yang isi terpentingnya mengenai keapaadaan. Sebuah konsep tentang tidak ada perubahan sesedikit mungkin atau tanpa perubahan apa pun. Aturan ini diterapkan secara mutlak dalam keseharian mereka sehingga banyak pantangan yang masih sangat ketat diberlakukan.
Baduy Dalam memiliki tiga kampung yang bertugas menyediakan kebutuhan dasar semua masyarakat. Tugas ini dipimpin oleh Pu’un selaku ketua adat tertinggi, serta dibantu oleh Jaro sebagai wakilnya. Sebagai tanda kepatuhan sekaligus pengakuan kepada penguasa, masyarakat Baduy secara rutin melaksanakan Seba. Jika tak ada halangan, tradisi ini rutin diadakan setahun sekali. Mereka menyerahkannya hasil bumi kepada penguasa setempat, yaitu Gubernur Banten.
Perbedaan lainnya terlihat dari cara berpakaian. Baju keseharian masyarakat Baduy Dalam umumnya dominan balutan putih. Kadang hanya bagian celananya saja berwarna hitam ataupun biru tua. Warna putih itu melambangkan kesucian dan budaya yang tidak terpengaruh dari luar. Sementara Baduy Luar menggunakan baju serba hitam atau biru tua saat melakukan aktivitas. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Baduy Luar telah terkontaminasi dengan budaya modern.
Ditinjau dari jumlah penduduknya, masyarakat Baduy Luar memiliki kelompok besar berjumlah ribuan orang. Mereka menempati puluhan kampung di bagian utara Kanekes seperti daerah kaduketuk, cikaju, gajeboh, kadukolot, Cisagu, dan sebagainya. Sementara di bagian selatan yang
1 dari 3

terletak di pedalaman hutan ditempati masyarakat Baduy Dalam. Jumlah berpenduduk Baduy Dalam hanya ratusan jiwa serta tersebar di tiga daerah, yaitu kampung Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana.
(Berita ini telah dipotong untuk menyesuaikan dengan substansi pertanyaan)
Dari wacana yang menggambarkan perbedaan antara Baduy Dalam dan Baduy Luar di atas, dapat disimpulkan bahwa keduanya masih dikategorikan sebagai sebuah Community. Berdasarkan hal tersebut, kemukakan analisis Anda tentang:
a. lokalitas suku Baduy Luar yang masih dipertahankan.
b. ikatan emosional pada masyarakat Baduy Luar.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

a. Dari informasi yang disampaikan dalam berita, suku Baduy Luar tinggal di Provinsi Banten di Indonesia. Lokalitas ini dipertahankan oleh masyarakat Baduy Luar karena merupakan tempat tinggal mereka yang telah turun-temurun dan merupakan bagian dari budaya dan tradisi mereka.

b. Dari informasi yang disampaikan dalam berita, masyarakat Baduy Luar memiliki ikatan emosional yang kuat terhadap budaya dan tradisi mereka. Hal ini terlihat dari cara mereka mempertahankan cara berpakaian yang unik dan konservatif serta tidak menerima pengaruh budaya dari luar. Mereka juga memegang teguh konsep pikukuh yang menekankan pentingnya tidak merubah apapun dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka juga menjalankan tradisi Seba secara rutin sebagai tanda kepatuhan dan pengakuan terhadap penguasa setempat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Baduy Luar memiliki ikatan emosional yang kuat terhadap budaya dan tradisi yang telah mereka warisi dari generasi sebelumnya.

Penjelasan:

Suku Baduy adalah suku yang tinggal di Provinsi Banten di Indonesia. Nama "Baduy" diberikan oleh peneliti Belanda yang diduga merupakan pelesetan kata "Badawi" dalam bahasa Arab yang berarti nomaden atau berpindah-pindah. Suku Baduy terbagi menjadi dua bagian, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam lebih tertutup dan tidak menerima pengaruh budaya dari luar, sementara Baduy Luar lebih terbuka terhadap pengaruh budaya modern. Perbedaan lainnya dapat dilihat dari cara berpakaian, dimana masyarakat Baduy Dalam biasanya menggunakan pakaian putih yang melambangkan kesucian dan budaya yang tidak terpengaruh dari luar, sementara Baduy Luar menggunakan pakaian hitam atau biru tua. Seba adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Baduy secara rutin setahun sekali, dimana mereka menyerahkan hasil bumi kepada penguasa setempat sebagai tanda kepatuhan dan pengakuan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Yudagoo dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 21 Mar 23