Struktur sosial merupakan pola atau kaidah hubungan sosial yang mengatur dan membentuk interaksi antara individu-individu dalam suatu masyarakat. Ada lima unsur-unsur pokok yang menjadi pembentuk struktur sosial, yaitu sebagai berikut:

Institusi: Institusi merujuk pada sistem atau lembaga yang dibentuk untuk mencapai tujuan sosial tertentu dalam masyarakat, seperti keluarga, sekolah, agama, pemerintah, dan ekonomi. Institusi ini memiliki peran penting dalam membentuk struktur sosial dan mengatur interaksi antarindividu dalam masyarakat.

Norma: Norma adalah aturan atau nilai-nilai sosial yang diterima oleh masyarakat dan mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Norma ini terdiri dari norma sosial yang bersifat formal dan tidak formal, seperti norma sopan santun, norma agama, norma hukum, dan lain-lain.

Status: Status merujuk pada kedudukan sosial yang dimiliki oleh individu dalam masyarakat, seperti status pekerjaan, status sosial, status keluarga, dan sebagainya. Status ini mempengaruhi interaksi antarindividu dan membentuk pola hubungan sosial dalam masyarakat.

Peran: Peran merujuk pada tugas atau fungsi yang harus dilakukan oleh individu sesuai dengan status sosialnya. Setiap individu harus memahami perannya dalam masyarakat untuk dapat berinteraksi secara efektif dengan individu lain.

Stratifikasi sosial: Stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial berdasarkan faktor-faktor seperti pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan kekayaan. Stratifikasi sosial mempengaruhi interaksi antarindividu dan membentuk pola hubungan sosial dalam masyarakat.

Kelima unsur-unsur pokok ini saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain dalam membentuk struktur sosial. Struktur sosial yang baik dan sehat akan menciptakan masyarakat yang stabil, harmonis, dan berkembang.