Kegagalan mediasi dapat disebabkan oleh berbagai kendala yang mempengaruhi proses tersebut. Berikut adalah beberapa kendala umum yang dapat mempengaruhi hasil mediasi, beserta solusi yang mungkin untuk menghindari kegagalan:

1. Kurangnya kepercayaan dan komunikasi yang buruk: Jika pihak yang terlibat dalam konflik saling curiga atau memiliki komunikasi yang buruk, mediasi dapat menjadi sulit. Solusinya adalah membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang terlibat sebelum memulai mediasi. Ini dapat dilakukan dengan memfasilitasi dialog terbuka, menghindari kesalahan persepsi, dan memastikan bahwa semua pihak merasa didengar dan dihormati.

2. Ketidakseimbangan kekuasaan: Jika salah satu pihak memiliki kekuatan yang lebih besar daripada yang lain, mediasi mungkin tidak adil. Penting untuk memastikan bahwa mediator netral dan tidak memihak serta memperhatikan kepentingan semua pihak secara adil. Jika diperlukan, dapat dipertimbangkan adanya mediator tambahan atau peraturan khusus untuk menjaga keseimbangan kekuasaan.

3. Tidak adanya komitmen untuk mencapai kesepakatan: Jika salah satu pihak tidak benar-benar berkomitmen untuk mencapai kesepakatan melalui mediasi, kemungkinan besar mediasi akan gagal. Penting untuk memastikan bahwa semua pihak benar-benar ingin menyelesaikan konflik dan bersedia bekerja sama. Mediator dapat membantu dengan mengidentifikasi dan mengeksplorasi motivasi dan kepentingan masing-masing pihak.

4. Kekurangan keterampilan mediator: Keahlian dan pengalaman mediator memainkan peran kunci dalam keberhasilan mediasi. Jika mediator tidak memahami secara mendalam masalah yang sedang diperdebatkan atau tidak memiliki keterampilan yang tepat dalam memfasilitasi komunikasi dan mencari solusi, mediasi bisa gagal. Pemilihan mediator yang berkualitas dan berpengalaman sangat penting untuk menghindari kendala ini.

5. Ketidakmampuan mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak: Terkadang, meskipun upaya terbaik dilakukan, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik mungkin tidak dapat mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak melalui mediasi. Dalam kasus-kasus seperti itu, alternatif lain seperti arbitrase atau penyelesaian melalui jalur hukum dapat dipertimbangkan.

Untuk menghindari kegagalan mediasi, penting untuk memilih mediator yang berkualitas, membangun kepercayaan, memastikan keseimbangan kekuasaan, mengidentifikasi motivasi dan kepentingan yang mendasari, dan memastikan komunikasi yang efektif antara pihak-pihak yang terlibat. Terkadang, mediasi juga dapat memerlukan waktu dan kesabaran yang cukup untuk mencapai hasil yang memuaskan semua pihak.