Jawaban:

Teori identitas berhubungan dengan konflik rekayasa politik karena teori ini menekankan pada pentingnya peran identitas dalam membentuk tindakan dan pandangan seseorang. Identitas merupakan bagian integral dari individu, yang terdiri dari atribut-atribut seperti ras, agama, nasionalitas, jenis kelamin, dan sebagainya, yang mempengaruhi bagaimana individu memandang diri mereka dan bagaimana mereka diperlakukan oleh orang lain.

Konflik rekayasa politik seringkali berfokus pada manipulasi identitas untuk mempengaruhi pandangan dan tindakan seseorang. Rekayasa politik melibatkan pemahaman dan manipulasi identitas individu atau kelompok untuk mempengaruhi hasil pemilu atau mempengaruhi pandangan publik terhadap isu-isu tertentu. Rekayasa politik dapat mengubah bagaimana individu memandang diri mereka dan bagaimana mereka memandang orang lain, membuat mereka merasa tidak setuju dengan pihak lawan dan memicu konflik.

Oleh karena itu, teori identitas memegang peran penting dalam memahami konflik rekayasa politik. Konsep identitas dan bagaimana identitas mempengaruhi tindakan dan pandangan seseorang memberikan pemahaman dalam memahami bagaimana rekayasa politik mempengaruhi tindakan dan pandangan seseorang. Ini juga membantu memahami bagaimana manipulasi identitas dapat memicu konflik dan membantu dalam upaya untuk mengatasi konflik tersebut.