mengapa pola pikir masyarakat desa masih menjunjung tinggi norma norma

Berikut ini adalah pertanyaan dari iam876 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

mengapa pola pikir masyarakat desa masih menjunjung tinggi norma norma sosial dalam menjalankan kehidupan? ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

Luas Permukaan Limas

[email protected]

sebuah limas segi empat mempunyai alas berbentuk persegi dengan panjang 6 cm jika tinggi Sisi tegak limas adalah 10 cm luas permukaan limas tersebut adalah

Untuk menghitung luas permukaan limas, kita perlu mengetahui luas alas dan luas sisi-sisi tegak limas.

Diketahui:

Panjang sisi persegi alas = 6 cm

Tinggi sisi tegak limas = 10 cm

Luas alas = sisi x sisi = 6 cm x 6 cm = 36 cm²

Untuk menghitung luas sisi-sisi tegak limas, kita perlu mengetahui luas masing-masing segitiga yang membentuk sisi-sisi tersebut. Karena limas segi empat memiliki 4 sisi tegak yang sama, maka luas total sisi-sisi tegak limas adalah 4 kali luas segitiga yang sama.

Luas segitiga = 1/2 x alas x tinggi = 1/2 x 6 cm x 10 cm = 30 cm²

Luas total sisi-sisi tegak limas = 4 x 30 cm² = 120 cm²

Luas permukaan limas = luas alas + luas sisi-sisi tegak limas

= 36 cm² + 120 cm²

= 156 cm²

Jadi, luas permukaan limas tersebut adalah 156 cm².

[email protected]

mengapa pola pikir masyarakat desa masih menjunjung tinggi norma norma sosial dalam menjalankan kehidupan?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat desa masih menjunjung tinggi norma-norma sosial dalam menjalankan kehidupan. Berikut adalah beberapa penjelasannya:

Kehidupan yang lebih terbatas: Masyarakat desa umumnya memiliki keterbatasan akses pada teknologi dan sumber daya. Hal ini membuat mereka mengandalkan satu sama lain untuk bertahan hidup dan mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, menjaga harmoni dan keselarasan dalam kelompok sosial menjadi sangat penting. Mereka percaya bahwa menjunjung tinggi norma-norma sosial akan membantu membangun keharmonisan di dalam masyarakat.

Budaya yang kental: Masyarakat desa seringkali memiliki budaya yang kental dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya tersebut seringkali menekankan pentingnya nilai-nilai sosial, seperti kebersamaan, kerja sama, saling menghargai, dan saling tolong-menolong. Oleh karena itu, mereka memandang penting untuk menjunjung tinggi norma-norma sosial agar kebudayaan tersebut tetap terjaga dan lestari.

Rasa solidaritas yang tinggi: Masyarakat desa umumnya memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Mereka merasa bahwa mereka adalah bagian dari kelompok sosial yang lebih besar dan saling berbagi tanggung jawab untuk menjaga keharmonisan dan keselarasan di dalam masyarakat. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa menjunjung tinggi norma-norma sosial akan membantu menjaga hubungan sosial yang sehat dan harmonis antar anggota masyarakat.

Pengaruh agama: Agama seringkali memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat desa. Agama memperkenalkan dan mempromosikan norma-norma sosial yang bersifat moral dan spiritual, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kerendahan hati. Masyarakat desa yang sangat beragama cenderung mengambil pandangan bahwa menjunjung tinggi norma-norma sosial akan membantu mereka menjalankan perintah agama dan meraih berkah.

Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut menjadikan masyarakat desa masih menjunjung tinggi norma-norma sosial dalam menjalankan kehidupan mereka. Namun demikian, perubahan sosial dan modernisasi juga sedang terjadi di masyarakat desa, yang dapat membawa dampak pada bagaimana norma-norma sosial dijalankan di masa depan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh obie820831 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 04 Jun 23