a. Ada beberapa alasan mengapa sistem ekonomi pertanian desa di Indonesia mungkin belum siap untuk memasuki era perdagangan bebas. Salah satu alasannya adalah kurangnya akses kepada teknologi dan informasi yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar global. Selain itu, sektor pertanian di Indonesia juga masih dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti keterbatasan akses kepada modal, infrastruktur yang tidak memadai, dan masih rendahnya produktivitas pertanian.

b. Sebagai contoh, petani di desa-desa di Indonesia mungkin tidak memiliki akses yang cukup terhadap teknologi pertanian yang canggih, seperti alat pertanian modern dan bibit unggul. Ini dapat menyebabkan produktivitas pertanian yang rendah, sehingga sulit untuk bersaing dengan produsen pertanian di negara-negara lain yang memiliki teknologi yang lebih baik. Selain itu, keterbatasan akses kepada modal dapat membatasi kemampuan petani untuk membeli bahan baku dan alat pertanian yang dibutuhkan, sehingga mengurangi daya saing mereka di pasar global.

c. Walaupun demikian, ada juga beberapa dampak positif yang dapat dirasakan jika sistem perdagangan bebas diberlakukan pada sistem ekonomi pertanian desa di Indonesia. Dampak positif tersebut antara lain:

Meningkatnya ekspor pertanian, yang dapat meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan kemakmuran masyarakat desa.

Meningkatnya akses kepada pasar global, yang dapat meningkatkan daya saing pertanian Indonesia dan meningkatkan kemampuan untuk bersaing dengan produsen pertanian lain di dunia.

Meningkatnya investasi asing di sektor pertanian, yang dapat membawa teknologi dan informasi yang lebih baik ke Indonesia dan meningkatkan produktivitas pertanian.