Psikoanalisis menggambarkan kepribadian manusia sebagai interaksi antara tiga struktur utama: Id, Ego, dan Superego. Ketiga struktur ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam membentuk kepribadian manusia secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan dan contoh dari masing-masing struktur kepribadian menurut pandangan psikoanalisis:

1. Id: Struktur kepribadian yang terbentuk pada saat lahir dan berfungsi sebagai pusat dari dorongan-dorongan instingual atau naluri biologis, seperti keinginan seksual dan agresi. Id tidak memiliki konsep waktu, rasionalitas atau moralitas, dan hanya menginginkan kepuasan instingual yang instan. Contohnya, ketika seseorang merasa lapar, id akan mendorongnya untuk mengambil makanan tanpa memperhatikan apakah itu pantas atau tidak untuk situasi saat itu.

2. Ego: Struktur kepribadian yang berkembang selama masa kanak-kanak dan berfungsi sebagai mediator antara Id dan dunia luar. Ego bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan Id secara realistis, sehingga tidak menimbulkan konflik dengan tuntutan moral dan norma sosial. Ego juga berfungsi untuk mengendalikan impuls Id pada saat yang tepat. Contohnya, ketika seseorang merasa lapar, ego akan mempertimbangkan kondisi sekitar dan mencari cara yang pantas dan efektif untuk memenuhi kebutuhan makanan.

3. Superego: Struktur kepribadian yang berkembang selama masa kanak-kanak dan dipengaruhi oleh nilai dan norma sosial yang diterima dari lingkungan sekitar. Superego berfungsi sebagai pengendali moral dan ideal, membatasi keinginan Id dan menuntut perilaku yang sesuai dengan norma sosial dan moral. Contohnya, ketika seseorang merasa lapar, superego akan membatasi impuls Id dan menuntut perilaku yang pantas dengan norma sosial, seperti mencari makanan yang halal atau menghindari makanan yang tidak sehat.