Jawaban:

Komunikasi yang efektif: Komunikasi yang terbuka dan jujur dapat membantu mengurangi ketegangan dan memungkinkan pihak yang terlibat untuk memahami perspektif satu sama lain. Memperjelas masalah dan fokus pada solusi yang mungkin dapat membantu mengurangi sumber ketidaksepakatan.

Menghindari sikap defensif: Sikap defensif seperti menyerang, membenarkan diri atau menyalahkan orang lain, dapat memperburuk situasi. Alih-alih, cobalah untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain dan menjelaskan pendapat anda dengan tenang dan tegas.

Mencari solusi bersama: Cobalah untuk mencari solusi bersama yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan masing-masing pihak, konflik dapat dipecahkan secara produktif dan dapat memperkuat hubungan.

Mediasi: Jika konflik sulit dipecahkan, mempertimbangkan untuk mencari bantuan dari mediator yang netral dan terlatih. Mediator dapat membantu membuka jalan untuk komunikasi yang efektif, mengeksplorasi opsi alternatif, dan memfasilitasi kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Meningkatkan kesadaran diri: Meningkatkan kesadaran diri tentang kecenderungan pribadi dalam merespons konflik, seperti kemarahan atau ketidaksepakatan, dapat membantu seseorang untuk menghindari konflik yang tidak produktif di masa depan. Dengan mengembangkan strategi dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi konflik, seseorang dapat meminimalkan risiko konflik yang tidak produktif di masa depan.

Mengatasi konflik yang tidak produktif memerlukan waktu dan upaya, namun dengan pendekatan yang tepat, konflik dapat dipecahkan secara positif dan dapat memperkuat hubungan.