Organisasi yang adaptif adalah organisasi yang dapat beradaptasi dengan cepat dan fleksibel terhadap perubahan teknologi, lingkungan bisnis, dan kebutuhan pasar. Organisasi ini mampu menyesuaikan strategi, struktur, dan proses bisnisnya agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan yang terus menerus. Organisasi yang adaptif juga memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan menerapkan pembelajaran ini untuk meningkatkan kinerja di masa depan.

Jika suatu organisasi atau perusahaan tidak adaptif, maka mereka akan kesulitan dalam menghadapi perubahan dan berisiko tertinggal dari pesaing. Mereka mungkin mengalami penurunan kinerja, kehilangan pasar, atau bahkan kebangkrutan. Contoh kasus dari suatu perusahaan yang tidak adaptif adalah Blockbuster. Blockbuster adalah sebuah perusahaan rental video yang pernah sangat populer pada era 1990-an dan awal 2000-an. Namun, dengan munculnya teknologi digital dan streaming video, Blockbuster gagal beradaptasi dan mempertahankan pasar mereka. Mereka tidak memperbarui model bisnis mereka, mengabaikan kebutuhan konsumen, dan gagal memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mempertahankan pangsa pasar mereka. Sebagai akibatnya, Blockbuster bangkrut dan digantikan oleh layanan streaming video seperti Netflix dan Hulu. Contoh ini menunjukkan betapa pentingnya bagi organisasi untuk tetap adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar dan teknologi.

Pembahasan:

Organisasi harus adaptif dikarenakan supaya organisasi tersebut berjalan lancar dan tidak ada masalah dan juga supaya organisasi tersebut bertahan lama serta agar organisasi tersebut selalu siap terhadap perubahan lingkungan masyarakat.

4 macam budaya organisasi yang adaptif yaitu:

1. Kebudayaan Klan (Clan Culture)
2. Kebudayaan adhokrasi (adhocracy Culture)
3. Kebudayaan Pasar (Market Culture)
4. Kebudayaan Hirarki (Hierarchy Culture)

Pelajari Lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut materi tentang Mengapa organisasi harus adaptif yomemimo.com/tugas/14794980

#BelajarBersamaBrainly#SPJ1