Sederhananya faktor yang mempengaruhi adalah globalisasi itu sendiri. Dimana ketidakmampuan orang-orang untuk beradaptasi dengan perubahan sosial yang terjadi. Sehingga mereka tertinggal dan mengalami yang namanya kemiskinan. Sementara mereka yang berhasil beradaptasi dan mengikuti globalisasi, mereka mendapat keuntungan besar. Sehingga timbullah jurang pemisah bernama kesenjangan sosial. Contohnya saja jajaran orang-orang mega kaya itu yang bahkan isteri atau kekasih mereka dapat mengadakan acara senilai 360 Juta dan menggunakan berbagai barang-barang mewah dengan kehidupan sederhana Rohma.

Adapula jika sosiologi dikaitkan dengan psikologi. Maka sudah jelas perbedaan pola pikir orang-orang yang berhasil beradaptasi dengan mereka yang gagal. Mereka melihat sesuatu sebagai keuntungan ketika orang-orang lain melihatnya sebagai bencana atau hal tidak berguna. Semisal Kepala Eksekutif Butterfly Republic pada teks.

Jika sosiologi dikaitkan dengan ekonomi, maka bisa terlihat bahwa orang-orang kaya ini menguasai basis-basis ekonomi. Sehingga orang-orang yang berada di kelas bawah hanya menjadi pekerja yang mana uang mereka dihabiskan dan berputar sampai akhirnya kembali lagi ke kantong orang-orang kaya ini.

Jawaban di atas ini menurut saya, soalnya ini kajian dan masalahnya belum tentu pendapat kita sama. Saya harap ide di atas dipertimbangkan...