Perumusan masalah merupakan tahap awal dalam proses penelitian sosial yang penting untuk menentukan arah dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Perumusan masalah mengacu pada penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian. Berikut adalah beberapa contoh perumusan masalah beserta jenis penelitian sosial yang sesuai:

Apa faktor-faktor yang mempengaruhi minat remaja terhadap pendidikan tinggi di Indonesia? (Penelitian deskriptif kuantitatif)

Bagaimana pengaruh media sosial terhadap persepsi masyarakat tentang politik di Indonesia? (Penelitian deskriptif kualitatif)

Bagaimana hubungan antara pola makan dengan risiko obesitas pada anak usia sekolah? (Penelitian analitik kuantitatif)

Bagaimana persepsi masyarakat terhadap program pemerintah dalam pengembangan pariwisata di Bali? (Penelitian analitik kualitatif)

Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan ekonomi di daerah pedesaan? (Penelitian deskriptif kombinatif)

Dalam merumuskan masalah penelitian, penting untuk mempertimbangkan ketersediaan data dan informasi yang diperlukan serta ketersediaan sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan penelitian. Selain itu, masalah penelitian juga harus terkait dengan konteks sosial yang relevan dan memiliki nilai penting untuk dikaji secara ilmiah.