Jika dalam pembentukan kelompok partai tidak ada persamaan persepsi, maka hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat atau pertentangan antar anggota kelompok partai. Perbedaan pendapat atau pertentangan tersebut dapat menghambat proses pembentukan kelompok partai, karena setiap anggota kelompok partai akan mempertahankan pendapat atau persepsinya masing-masing, sehingga tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencari kesepakatan atau kompromi dalam pembentukan kelompok partai. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan diskusi dan negosiasi secara terbuka dan jujur antar anggota kelompok partai, sehingga setiap anggota dapat menyampaikan pendapat atau persepsinya dengan jelas dan dapat mendengarkan pendapat atau persepsi anggota lainnya.

Selain itu, diperlukan pemimpin yang memiliki kemampuan memimpin dan mengelola perbedaan pendapat atau pertentangan yang terjadi dalam kelompok partai. Pemimpin tersebut harus mampu menjadi mediator yang dapat membantu menyelesaikan perbedaan pendapat atau pertentangan yang terjadi, sehingga kelompok partai dapat tetap berjalan dengan baik.

Dengan demikian, tidak adanya persamaan persepsi dalam pembentukan kelompok partai tidak harus menjadi halangan bagi proses pembentukan tersebut. Asalkan dilakukan upaya yang tepat untuk mencari kesepakatan atau kompromi dan memiliki pemimpin yang mampu mengelola perbedaan pendapat atau pertentangan, maka pembentukan kelompok partai dapat berjalan dengan baik.