Jawaban:

Pertimbangan ini didasarkan oleh ketakutan menjalani hidup secara individual

Penjelasan:

Manusia sebagai makhluk sosial tentu memiliki keinginan untuk dapat hidup berdampingan dengan individu lain/berkelompok. Kelompok membuat seorang individu dapat bergaul dengan individu lain. Pergaulan ini yang menjadi salah-satu pokok interaksi yang telah mengakar sebagai kebutuhan rohaniah manusia.

Sebaliknya, jika manusia tersebut gagal dalam mendapatkan koloni/kelompoknya, maka ia harus menerima konsekuensi untuk menjalankan hidup seorang diri. Hal ini lama-kelamaan dapat membuat manusia tersebut terasing dari komunitas dan lebih dominan dalam tidak berinteraksi.

Remaja sebagai golongan yang tengah mencari jati diri tentu membutuhkan kelompok. Mereka membutuhkan bantuan sebanyak-banyaknya agar dapat menemukan siapa diri mereka sebenarnya. Jika semisal mereka terasing/tidak menadapatkan prioritas yang cukup dalam masyarakat, maka mereka akan terbiasa dalam menjalani hidup seorang diri.

Tentu tidak ada yang menginginkan kondisi demikian. Hidup terisolasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan karena kurangnya bantuan dari sekitar, perasaan sepi, atau tidak adanya tempat untuk berbagi. Itulah yang menjadi pertimbangan moral seorang remaja untuk berinteraksi. Remaja membutuhkan kelompok agar mereka dapat menemukan uluran bantuan untuk menemukan jati diri mereka yang sebenarnya serta untuk menghindari perasaan cemas akan kehidupan yang sepi.