Coser menggambarkan konflik sebagai perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kekuasaan, dan sumber-sumber kekayaan yang dari persediaannya tidak mencukupi. Ia juga menyatakan, perselisihan atau konflik dapat berlangsung antar individu, kumpulan (collectivities), atau antara individu dan kumpulan. Bagaimanapun, konflik antar kelompok maupun intra kelompok akan tetap ada dimanapun orang hidup bersama.

Konflik sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, diantaranya:

•Katup penyelamat, Coser melihat katup penyelemat sebagai jalan ke luar yang meredakan permusuhan, yang tanpa itu hubungan-hubungan di antara pihak-pihak yang bertentangan akan semakin menajam. jika katup penyelamat berfungsi dengan baik, maka konflik akan bisa terselesesaikan lebih cepat.

Permusuhan dengan kelompok sosial yang intim, Menurut Coser terdapat kemungkinan seseorang terlibat dalam konflik realistis tanpa sikap permusuhan atau agresif. Jika tidak diikuti dengan sikap permusuhan atau agresif, maka kemungkinan konflik bisa berlangsung lebih cepat.

•Isu fungsionalitas konflik, Ada kondisi-kondisi yang mempengaruhi konflik dengan kelompok luardan struktur kelompok. Menurut Coser, konflik in grup akan membantu memantapkan batas-batas kelompok.