apakah di indonesia masih membutuhkan feminisme?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari nursyabaniazzahra pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Apakah di indonesia masih membutuhkan feminisme?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

jawaban:

April adalah bulan istimewa bagi perempuan Indonesia. Tokoh pejuang hak-hak perempuan yaitu Raden Ajeng Kartini, meminjamkan tanggal lahirnya sebagai penanda bahwa hak perempuan perlu dipertanyaankan dari waktu ke waktu. Perjuangan Kartini yang panjang dituliskan dalam surat-surat yang ia kirimkan kepada teman penanya. Perjuangan itu, kemudian dikenal sebagai emansipasi yang secara garis besar dilingkupi sudut pandang baru berupa feminisme. Emansipasi dan feminisme dimaknai dengan banyak kata yang saling bertentangan. Walaupun begitu, feminisme merupakan ekspresi dari jirih payah untuk menguatkan emansipasi. Akan tetapi, akhir-akhir ini muncul gerakan bernama Indonesia Tanpa Feminisme. Dalam gerakan tersebut, feminisme dipandang tidak krusial untuk diterapkan di Indonesia karena beberapa penyebab. Gerakan Indonesia Tanpa Feminisme dikampanyekan dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling dirasa menyambar perhatian masyarakat Indonesia terdapat di media sosial, Instagram. Bukan persoalan salah atau benar, setiap perbedaan dilahirkan atas dasar keinginan berdialog satu sama lain. Dialog yang diciptakan dapat berujung pada tujuan perbedaan itu, yaitu saling memahami.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh alya11192 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 15 Jul 21