Pertama-tama, izinkan saya membagikan pengalaman pribadi saya...

Saya pernah mengalami konflik dengan guru-guru saya dikarenakan adanya perbedaan kepentingan dan rasa kecewa. Mula-mulanya seperti ini, saya menggagumi seorang guru yang saya anggap berhati tulus dan berwibawa. Kesalahan saya adalah saya telah berharap lebih kepada guru tersebut dalam hal objektifitas dan kebaikan hati. Hal ini membuat saya seakan-akan menuntut pemberian hal-hal baik darinya, saya lupa bahwa beliau itu manusia juga yang bisa berbuat salah. (Konflik realistis)

Seperti yang kita tahu bahwa konflik bisa dihasilkan oleh rasa kecewa. Konflik dibagi menjadi dua :

• Konflik realistis = Konflik yang ada dikarenakan adanya perasaan kecewa
• Konflik non-realistis = Konflik yang ada dikarenakan adanya kebutuhan untuk melepaskan ketegangan

Jika kita telaah lebih lanjut, konflik guru dan siswa adalah konflik vertikal yang berarti adanya perbedaan tinggi - rendahnya status pada para pihak yang berkonflik. Seperti yang kita tahu siswa terkadang ingin berlaku semauanya, tidak mau dikekang oleh aturan. Guru memiliki tugas menegakkan aturan seringkali dianggap sebagai ancaman bagi kebebasan. Siswa berada di usia di mana mereka sedang mencari jati diri mereka yang membuat mereka ingin mencoba banyak hal. Mereka seringkali melanggar norma - norma yang ada sebagai usaha untuk coba - coba.

Pelajari lebih lanjut :

• Konflik = yomemimo.com/tugas/21163306
• Manfaat konflik = yomemimo.com/tugas/3954582
• Dampak konflik = yomemimo.com/tugas/13650641

SEMOGA MEMBANTU ;)

___________________________

__Detail Jawaban________

Kelas : X

Mapel : Sosiologi

Bab : 2 (Hubungan Sosial)

Kode Kategorisasi : 10.20.2

Kata Kunci : Konflik Dengan Guru

____________________________