Patuh dan konsisten terhadap kebijakan dan SOB, serta disiplin dalam bekerja merupakan cermin perilaku penyuluh antikorupsi Profesionalistas. Dan hal ini termasuk ke dalam kode etik profesionalitas.

Pembahasan:

Berikut ini penjelasan mengenai kode etik dalam pedoman perilaku penyuluh antikorupsi yaitu:

Pertama, ada religiusitas. Merupakan suatu pelaksanaan keyakinan yang beragam atau nilai-nilai spiritualitas yang diyakini kebenarannya berdasarkan dengan agama atau kepercayaan masing-masing. Unsur-unsur dalam religiusitas ini meliputi ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keyakinan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berada dibawah pengawasan sang pencipta, mengembangkan sikap yang saling menghormati dan kesatuan untuk mendukung terciptanya kondisi penyuluhan yang kondusif. Kode etik religiusitas ini tercermin dalam pedoman perilaku penyuluh antikorupsi yaitu:

• Pertama, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Kedua, berperilaku santun dan saling menghormati.
• Ketiga, mejaga amanah dalam tugas kepenyuluhan.
• Keempat, mampu mengendalikan diri dari perilaku yang tidak terpuji.
• Kelima, mengajak kebaikan dan melarang untuk kejahatan.
• Keenam, menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

Kedua, ada integritas. Merupakan suatu kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku. Unsur-unsur dalam integritas ini meliputi taat pada peraturan perundang-undangan, konsisten dalam nilai-nilai kebenaran, tidak berperilaku koruptif, adanya kejujuran, berbudi luhur, kebaikan, bisa dipercaya. Kode etik integritas ini tercermin dalam pedoman perilaku penyuluh antikorupsi yaitu:

• Pertama, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
• Kedua, memiliki komitmen sebagai penyuluh antikorupsi.
• Ketiga, Berperilaku yang jujur.
• Keempat, tidak menggunakan aset penyuluh antikorupsi untuk hal-hal diluar pelaksanaan tugas.

Ketiga, ada keadilan. Adil bermakna menempatkan sesuatu yaitu pada tempatnya dan memberikan yang menjadi haknya, didasari pada suatu prinsip bahwa semua orang sama kedudukannya didepan hukum. Kode etik keadilan ini tercermin dalam pedoman perilaku penyuluh antikorupsi yaitu:

• Pertama, menghargai persamaan hak antar individu.
• Kedua, menghargai pendapat terhadap gender, status sosial dan sara.

Keempat, ada profesionalitas. Merupakan suatu kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsi secara benar sehingga dibutuhkan adanya kemampuan, keahlian, dan keterampilan seseorang dalam bidang tertentu berdasarkan keilmuan dan pengalamannya agar hasil kerjanya berdampak pada efektivitas pemberantasan korupsi. Kode etik profesionalitas ini tercermin dalam pedoman penyuluhan antikorupsi yaitu:

• Pertama, patuh dan konsisten terhadap kebijakan dan SOB atau Stadar Operasi Baku.
• Kedua, disiplin dalam bekerja.
• Ketiga, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan setiap tugas yang diberikan.

Kelima, ada kepemimpinan. Merupakan suatu kemampuan untuk menggerakan dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara berani. Kode etik kepemimpinan ini tersermin dalam pedoman penyuluhan antikorupsi yaitu:

• Pertama, menunjukkan sikap yang terbuka.
• Kedua, menunjukkan keteladanan dalam bertindak dan berperilaku sehari-hari.
• Ketiga, menunjukkan komitmen, konsistensi.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang contoh sikap antikorupsi yomemimo.com/tugas/921329

#BelajarbersamaBrainly #SPJ1