Salah satu prinsip pelaksanaan pembelajaran bagi anak tunagrahita adalah prinsip

Berikut ini adalah pertanyaan dari SASIXB870 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Dasar

Salah satu prinsip pelaksanaan pembelajaran bagi anak tunagrahita adalah prinsip skala perkembangan mental. Jelaskan apa maksud skala perkembangan mental dalam pembelajaran, kenapa prinsip tersebutsesuai untuk diterapkan kepada anak tunagrahita, dan beri contoh aktivitasnya. ​.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Selain pertumbuhan fisik, karakter anak akan semakin berkembang seiring usianya dan perlu mendapat perhatian lebih dari orang tua. Perkembangan mental dan psikologis berpengaruh terhadap perkembangan kognitif buah hati juga, Bun.

Tahap Perkembangan Kognitif Anak

Bunda bisa mengenali beragam tahapan perkembangan kognitif. Hal ini nantinya akan banyak membantu Bunda dalam menentukan perkembangan psikologis sang buah hati. Berikut empat tahapan perkembangan kognitif anak menurut psikolog Perancis, Jean Piaget:

Sensorimotor Stage

Pada usia 2 tahun, buah hati mulai belajar tentang dunia melalui pancaindera. Buah hati juga mulai mengenal objek-objek di depan mata mereka pada tahapan ini.

Preoperational Stage

Anak usia 2-7 tahun mengembangkan memori dan imajinasi. Pada usia ini, buah hati sudah mampu memahami hal-hal simbolis dan memahami ide-ide masa lalu serta masa depan.

Concrete Operational Stage

Pada usia 7-11 tahun, buah hati menjadi lebih sadar akan peristiwa-peristiwa eksternal dan perasaan orang lain selain perasaan mereka sendiri. Mereka mulai memahami bahwa tidak semua orang berbagi pikiran, keyakinan, atau perasaan mereka.

Formal Operational Stage

Saat usia 11 tahun atau lebih, buah hati mulai memasuki tahapan ini. Mereka dapat menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah, melihat dunia di sekitar mereka, dan merencanakan masa depan.

Tahukah Bunda? Perkembangan kognitif berdasar pada keterampilan kognitif buah hati. Keterampilan kognitif meliputi perhatian, memori jangka pendek, memori jangka panjang, logika dan penalaran, pemrosesan pendengaran, pemrosesan visual, serta kecepatan pemrosesan. Jika buah hati Bunda sudah dapat berpikir, belajar, membaca, mengingat, memperhatikan, dan menyelesaikan masalah, itu tandanya keterampilan kognitifnya sudah terasah baik.

Lebih jauh lagi, memori jangka pendek dan jangka panjang berkembang antara usia 2 dan 5 tahun. Pemrosesan pendengaran yang sangat penting untuk keterampilan membaca buah hati berkembang antara usia 5 dan 7 tahun. Logika dan penalaran juga menjadi lebih mapan selama setelah usia 5 tahun. Pada usia 5 tahun, perkembangan kognitif buah hati Bunda akan semakin meningkat sehingga mampu membuat ide-ide.

Peran Penting Keterampilan Kognitif

Bunda sebaiknya mulai berinisiatif melatih keterampilan kognitif buah hati sejak dini. Hal ini merupakan cara terbaik mendukung perkembangan anak hingga dewasa, baik secara mental maupun psikologis.

Tidak jarang ditemukan kasus anak memiliki penyakit kronis ketika beranjak remaja bahkan dewasa. Hal itu disebabkan kurangnya kekuatan emosional, sosial, dan kognitif anak. Bunda juga sebaiknya menerapkan nilai-nilai positif untuk perkembangan buah hati. Ini termasuk mengajari buah hati untuk berkompetisi secara positif, baik di lingkungan sosial maupun pendidikan; meningkatkan percaya diri dan menjaga harga diri; menghormati aturan sosial dan budaya agar bertindak berdasarkan moral yang baik; serta mengasah rasa simpati dan empati terhadap orang lain.

Perkembangan mental dan psikologis yang berkualitas akan berpengaruh baik pula terhadap temperamen buah hati dan kepribadian saat remaja dan dewasa. Hal ini juga berpengaruh dalam jangka waktu panjang saat mereka mulai memasuki fase meniti karier.

Ketika sudah memasuki tahap awal kedewasaan, buah hati harus memiliki fungsi sosial adaptif yang baik untuk kehidupan karier mereka. Hal ini dapat diukur dari kestabilannya. Karier yang tidak stabil terutama dalam konteks pengangguran jangka panjang dikaitkan dengan kepuasan subjektif dan harga diri yang rendah. Untuk mencapainya cukup sederhana. Bunda bisa mulai melatih rasa percaya diri atas potensi mereka sejak dini.

Kini Bunda dapat mengetahui apakah perkembangan buah hati, khususnya secara mental dan psikologis, sudah matang atau belum pada usia sekolah 5-12 tahun. Ada beberapa tanda yang bisa Bunda kenali, di antaranya jika anak mampu melepaskan diri dari orang tua untuk waktu yang terbatas tanpa menimbulkan ketegangan.

Buah hati juga mampu mengalihkan perhatian dari orang tua kepada orang dewasa lain sehingga mampu membuat kagum orang lain selain orang tuanya sendiri. Anak juga mampu bekerja sama dengan teman-teman sebaya, serta mengerti aturan-aturan permainan.

Kemampuan ini juga disempurnakan dengan ketertarikan belajar sesuatu yang baru, dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Apabila Bunda menemukan tanda-tanda tersebut, berarti sang buah hati sudah matang secara mental dan psikologis.

Jika tanda tersebut belum Bunda temukan, mungkin Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak. Keterlibatan ahli sangat berperan dalam menentukan langkah terbaik mengatasi masalah ini. Satu catatan penting yang sebaiknya Bunda perhatikan adalah tetap bersikap tenang dan selalu memberikan dukungan terbaik untuk buah hati tercinta

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh jumiantii0902 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 14 Aug 22