Berikut ini adalah pertanyaan dari Frans9019 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
d. Batik cap
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Pertanyaan:
Motif geometris dan perwarnaan yang kalem merupakan ciri-ciri?
Jawaban:
A. Batik Klasik
Penjelasan:
Motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif batik terdiri dari dua bagian, yaitu ornamen motif batik dan isen motif batik.
1. Motif Geometris
Motif Geometris adalah motif-motif batik yang ornamen-ornamennya merupakan susunan geometris. Ciri ragam hias geometris ini adalah motif tersebut mudah dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang disebut satu “raport”. Golongan geometris ini pada dasarnya dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
a. Raportnya berbentuk seperti ilmu ukur biasa, seperti bentuk-bentuk segiempat, segiempat panjang atau lingkaran. Motif batik yang memiliki raport segi empat adalah golongan Banji, Ceplok, Ganggang, Kawung.
b. Raportnya tersusun dalam garis miring, sehingga raportnya berbentuk semacam belah ketupat. Contoh motif ini adalah golongan motif parang dan udan liris.
2. Motif Non Geometris
Motif non geometris adalah motif-motif batik yang tidak geometris. Termasuk dalam motif ini adalah motif Semen, Buketan, Terang Bulan. Motif-motif golongan non geometris tersusun dari ornamen-ornamen tumbuhan, Meru, Pohon Hayat, Candi, Binatang, Burung, Garuda, Ular (Naga) dalam susunan tidak teratur menurut bidang geometris meskipun dalam bidang luas akan terjadi berulang kembali susunan motif batik tersebut.
Dalam seni batik di Jawa dikenal beberapa pola untuk menyusun motif batik yaitu :
1. Membentuk garis miring atau diagonal, misalnya bermacam-macam motif parang.
2. Membentuk kelompok-kelompok, misalnya motif-motif ceplok.
3. Membentuk garis tepi (motif pinggiran )
4. Membentuk tumpal atau karangan bunga, misalnya batik Buketan
Pada batik modern dan batik-batik diluar Jawa pola batik lebih variatif atau bebas. Penyusunan motif sering dilakaukan secara simetris maupun asimetris atau dengan cara memadukan bebarapa pola batik tradisional. Secara umum motif batik terdiri dari motif :
Motif Figuratif
Motif figuratif menggambarkan benda-benda sesuai dengan aslinya, misalnya bunga, ikan, buah, binatang dan sebagainya. Motif ini banyak digunakan pada batik modern dan batik-batik luar Jawa.
Motif Semifiguratif
Jika pada motif figuratif bentuk-bentuk benda yang digambarkan masih kelihatan maka pada motif semifiguratif benda-benda dilakukan stilisasi dan deformasi. Pemberian warna juga kebih bebas sehingga penyusunan motif ini lebih bersifat dekoratif. Penggambaran motif semifiguratif dapat secara geometris yaitu mengikuti bentuk-bentuk ilmu ukur misalnya segitiga, segi empat, lingkaran maupun non geometris yaitu masih mengikuti garis-garis objek gambarnya.
Motif Nonfiguratif.
Motif nonfiguratif disebut juga motif abstrak sehingga bentuk-bentuk benda apapun tidak lagi dipersoalkan. Motif abstark dapat berupa garis, massa, spot, isian-isian batik, bidang atau warna yang serasi antara bagian dan keseluruhan maupun bagian dan keseluruhan maupun bagian dengan bagian lainnya.
Macam-Macam Motif Batik:
Motif Parangkusumo
Motif Parang Kusumo adalah motif batik yang mempunyai makna pada suatu kehidupan harus dilandasi dengan perjuangan dan usaha dalam mencapai keharuman lahir dan batin. Kata kusuma dalam bahasa jawa kusumo disamakan dengan harumnya bunga (kusuma) pada filsafat jawa. Yang dimaksud adalah kehidupan dalam bermasyarakat yang harus diutamakan adalah membentuk kepribadian yang harum dengan mementingkan norma dan nilai yang berlaku pada masyarakat, berharap dapat menempuh kehidupan yang lahir dan batin dengan kerja keras dari tingkah laku dan pribadi yang baik. Batik Parang Kusumo diutamakan mendapatkan keharuman pada pribadi itu sendiri yang dilandasi pada pencarian lahir dan batin. Kegunaan dari motif ini sebagai kain saat tukar cincin dalam pernikahan, yang diharapkan kehidupan yang harum sempurna lahir dan batin pada pernikahan nanti.
Motif Parang Rusak Seling Huk
Motif Parang Rusak Seling Huk adalah motif yang termasuk di dalam kategori motif ‘larangan’. Yang hanya dipakai oleh Raja, Permaisuri, dan putera – puteranya. Kata Parang bisa merupakan simbolisasi tempat para raja semedi di sekitar pantai, berasal dari kata “batu karang”. Dalam kain batik ini motif parang diselingi dengan motif burung huk.
Motif geometris
Motif geometris merupakan ciri-ciri batik klasik yang dipergunakan untuk putri kerajaan. Dalam dongeng pewayangan Dewi Kunti, Ibu Pandawa memakai batik parang klitik yang menyimbolkan perilaku halus dan bijaksana. Motif Parang termasuk motif ‘larangan’ yang biasa dipakai oleh keluarga kerajaan. Kata Parang merupakan simbolisasi tempat para raja semedi di sekitar pantai, berasal dari kata “batu karang”.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yuzukefans dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 19 Jul 22